ya ampun....
koleksi mata uangnya lengkap banget sih.
Aku kemudian meneruskan langkah menjelajahi
sisi-sisi Kota Tua Jakarta ini. Sejauh mata
memandang yang terlihat adalah bangunan-bangunan tua dengan arsitekturnya yang
khas. Kebanyakan sih aku nggak tau gedungnya dijadiin apa, tapi beberapa
dijadikan kafe, so pasti kafenya keren dong secara bangunannya aja udah artistik
gitu. Keren banget emang nih Kota Tua.
Jelajah Kota Tua Jakarta |
Setelah beberapa jauh menjelajah, akhirnya aku nyampe
juga di Gedung Museum Fatahillah yang punya nama resmi Museum Sejarah Jakarta
atau Museum Batavia.
Alamat Museum
Fatahillah
Museum yang sok punya banyak nama ini beralamat di
Jalan Taman Fatahillah Nomor. 1, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia dan berada
tepat di depan Taman Fatahillah, Kota Tua.
Sejarah dan
Arsitektur Museum Fatahillah
Gedung cantik yang katanya merupakan ikon Kota Tua
Jakarta ini dibangun pada tahun 1707 sampai tahun 1712 atas perintah Gubernur
Jendral Joan Van Hoorn yang diarsiteki oleh W.J. Van De Velde dengan arsitektur
khas Neoklasik dan bangunanya menyerupai bangunan Istana Dam di Amsterdam,
terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta
bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan dan
ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.
Bangunan ini dulunya merupakan gedung balai kota
Batavia dan dijadikan sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda di Batavia.
Namun setelah wilayah Batavia meluas ke selatan, aktivitas balai kota
dipindahkan ke wilayah Jakarta Pusat. Bangunan ini kemudian dijadikan kantor
pemerintah Jawa Barat dan sempat dijadikan kantor pemerintah yang lain hingga
pada tanggal 30 Maret 1974 Gubernur Ali Sadikin merenovasinya dan meresmikannya
sebagai Gedung Museum Sejarah Jakarta.
Koleksi
Setelah membeli tiket masuknya yang cuma Rp. 5000
aja, sekarang saatnya menjelajah di dalam museum. Koleksi museum ini cukup
beragam menurutku. Koleksinya mulai dari
berbagai peninggalan kerajaan Tarumanegara hingga benda-benda kerajinan khas
Betawi. Lalu ada berbagai perabotan peninggalan bangsa Belanda dan
lukisan-lukisan yang menggambarkan suasana dan pemandangan Kota Batavia pada
jaman dahulu. Lukisannya keren-keren. Selain itu juga terdapat berbagai barang seperti
senjata dan berbagai barang koleksi lainnya.
Lukisan Kota Batavia |
Perabotan tempo dulu |
Kemudian aku beranjak ke lantai 2, di sini ada
jendela-jendela besar sehingga kita bisa melihat pemandangan Taman Fatahillah
di bawah sana lengkap dengan segala keramaiannya. Asyik juga sih tempatnya
untuk sekedar bensantai, apalagi bisa merhatiin cewek-cewek Jakarta berlalu
lalang di bawah sana.
Taman Fatahillah |
Woy... fokus
woy.. fokus..
Ok.. Ok... Turun dari atas aku melangkah ke bagian
belakang museum, di sini terdapat penjara bawah tanah bagi para tahanan yang
melawan pemerintah Hindia Belanda. Ada penjara khusus wanita dan ada penjara
khusus pria.
waaahhhh aku belum pernah nih ke sini
BalasHapusSemoga liburan besok sempattt
Banyak banget yang bilang bagus yaa
Emang bagus banget kok mas.
HapusLain kali harus coba ke sini deh mas.
Saya sering ke taman fatahillah tapi belum pernah bisa masuk ke museumnya. Tiketnya murah sekali ya ? Penasaran dengan ruangan penjaranya.
BalasHapusSesekali mampir dong mas, tiketnya cuma 5 ribu doang kok.
Hapuswah mas penjara pria itu penuh dengan bola bola besi wihhh kebayang ,, gimana kalau itu ditaruk di kaki kita hahahaha
BalasHapusWah... jangan sampe deh mas.
HapusLebih enak hidup bebas deh.
Udah lama juga ga masuk museum Fatahilah. Pas ke sana terakhir, lagi renov. Ini udah selesainya renovnya. Pastinya tambah keren deh.
BalasHapusPastinya dong mbak.
Hapustaunya dulu satu kompleks itu ya kawasan kota tua udah gitu aja, ternyata bangunan lainnya bisa di masuki. mana harga tiketnya murah lagi :)
BalasHapusIya mas, di dalam Kota Tua ini banyak banget bangunan tua dan ikonik gitu, museumnya juga banyak.
HapusBaru tahu saya kalau Pemda Jawa Barat pernah ngantor di sana.. Oya, setuju sama Gus Bolang: bola-bolanya seram amat :)
BalasHapusKatanya sih pemdanya berkantor dari sebelum kemerdekaan mas.
HapusIya mas, kesannya angker
Wah, lama gak ke sini, ternyata tiketnya masih 5.000. Ehehe. :D
BalasHapusSedih amat yang pada mati di penjara karena gak dikasih makan dan minum. :( Bagian penjaranya terus jadi mistis gitu deh, ya.
Iya mbak, masih 5 ribu doang.
HapusBener banget mbak.
Miris bayanginnya.
Jarang banget masuk museum :-(
BalasHapusPengen sesekali main ke museum lagi.
Hayuk ke Museum mas.
HapusBiar nambah pengalaman.
Ruang penjaranya ngingetin ke tayangan tv mas; dunia lain. Serem kayaknya. Btw.. Penting juga ya wisata ke museum itu, bljr sejarah. Biar ingat perjuangan masa lalu..
BalasHapusBener banget tuh mbak.
HapusBiar kita nggak lupa dengan perjuangan para pahlawan.
kasian juga ya pahlawan kita dipenjara, btw mereka juga meninggal di disitu ga?
BalasHapusNggak mbak,
HapusPangeran Diponegoro meninggal di Makasar sedangkan Cut Nyak Dhien meninggal di Sumedang.
Demiapa tiket masuk museum lebih murah daripada jajan es nya :'
BalasHapusmasa saya beli es potong harganya 15K T.T
kan awalnya saya sodorin duit 5k, kata bapaknya, "yah mba, ini kan di tempat wisata. harganya 15k"
Hiks huwe. Hehehehe.
Wah saya jadi pingin main kesana lagi deh. Waktu kesana cuma naik sepeda onthel gak ada rasa" mau eksplor karena cuacanya mendung-mendung anget XD
Hahahaha.... tiketnya emang murah banget.
HapusTapi jajanannya lumayan juga bikin kantong tipis.
Seru juga tuh naik sepeda onthel.
Jadi ingat dengan bangunan tua yang di lawang sewu Semarang. Kalau gak salah terakhir dengan bangunan tua di lawang sewu juga bakalan di sulap jadi kafe-kafe. Entah ngikutin konsep kota tua Jakarta atau enggak.
BalasHapusWah... Lawang Sewu ya.
HapusDenger-denger bangunannya juga keren tuh.
Ngomongin soal penjarany itu, ada temenku yg bisa dgar2 gt. Katanya beberapa waktu masi terdengar teriakan tolong dan sakit2 dr para tahanan
BalasHapusHmm semacam angker
Iiii... serem amat mas.
HapusTapi emang angker sih kesan dan suasananya.