Jumat, 30 Oktober 2015

Makam Sisingamangaraja XII di Balige

Sisingamangaraja XII adalah seorang pahlawan nasional yang pernah berjuang melawan Kolonial Belanda. Untuk mengenang jasa beliau dan memahami perjuangan beliau, para penikmat sejarah dapat mengunjungi makamnya yang terletak di Balige.
Lokasi
Makam Sisingamangaraja XII berada di dalam Komplek Taman Makam Pahlawan Sisingamangaraja, di jalan Soposurung, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir. Sesungguhnya sejak awal Sisingamangaraja XII bukan dimakamkan di Balige, melainkan di Kota Tarutung. Presiden Soekarno lah yang memiliki inisiatif memindahkan makamnya ke Balige. Karena Balige adalah tempat pertama kali meletusnya perang antara pasukan Sisingamangaraja XII dengan pasukan Belanda. Dan menurut Soekarno, makam di Tarutung adalah makam yang dibuatkan pihak Belanda untuk Sisingamangaraja XII sebagai tawanan dan tidak layak bagi pahlawan besar seperti Sisingamangaraja. Oleh karena itu, makam Sisingamangaraja XII pun dipindahkan ke Balige.
 

Landscape Komplek Makam
Komplek Makam Sisingamangaraja XII cukup asri dan teduh karena di sini terdapat banyak pohon-pohon rindang yang menaungi komplek makam ini. Sebelum memasuki areal makam, pengunjung akan melewati sebuah gapura kecil atau pondok kecil dengan atap berbentuk atap rumah adat Batak. Setelah itu barulah kita menjumpai makam Sisingamangaraja XII. Di dalam komplek makam juga terdapat perpustakaan sekaligus museum Sisingamangaraja yang berisi berbagai biografi Sisingamangaraja XII. Gedung perputakaan ini dibangun dengan arsitektur khas Batak Toba dan diberi ukiran gorga.
Pondok kecil
Makam putra dan putri Sisingamangaraja
 
Perpustakaan

Sisingamangaraja XII
Sisingamangaraja XII adalah seorang seorang raja di negeri Toba, Sumatera Utara. Beliau juga merupakan pahlawan nasional yang berjuang melawan pemerintah kolonial Belanda. pada masa awal pemerintahannya, kegiatan pengembangan agama Kristen sedang berlangsung di Tapanuli. Belanda ikut masuk dengan berlindung di balik kegiatan tersebut. Namun lambat laun Belanda mulai menunjukkan iktikad tidak baik dan bermaksud ingin menguasai wilayah kekuasaan Sisingamangaraja XII. Ketegangan pun terjadi di kedua belah pihak.
Pada tanggal 19 Februari 1878, Sisingamangaraja XII bersama rakyat Tapanuli mulai melancarkan serangan terhadap pos pasukan Belanda di Bahal Batu, dekat Tarutung. Dalam pertempuran tersebut pasukan Sisingamangaraja kalah dan terpaksa mundur. Namun, perlawanan pasukan Sisingamangaraja masih tetap tinggi dan Belanda semakin gencar mengejar Sisingamangaraja XII sampai membakar desa-desa hingga pertempuran meluas ke beberapa daerah.
Pada tanggal 17 Juni 1907, setelah 30 tahun bertempur, pasukan Sisingamangaraja di kepung pihak Belanda. dalam pertempuran tersebut, Sisingamangaraja XII tewas bersama dua putra dan satu putrinya, serta beberapa panglimanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkomentar dengan sopan :)