Replika
Istana Asahan adalah sebuah bangunan replika dari Istana Kesultanan Asahan.
Bangunan ini diresmikan langsung oleh Sultan Asahan pada tahun 2010 silam,
bersamaan dengan peresmian gedung walikota Tanjung Balai dan replika Rumah Balai
di Ujung Tanjung.
Sejarah
Istana
Asahan yang asli sendiri dibangun pada tahun 1888 di masa pemerintahan Sultan
Ahmadsyah, bersamaan dengan pembangunan Masjid Raya Sultan Ahmadsyah Tanjung
Balai setelah kembalinya beliau dari pengasingan yang dilakukan oleh pihak
Belanda. Namun Istana Asahan tersebut telah dirobohkan pada tahun 1970 oleh
pihak pengembang demi perluasaan bangunan gedung bertingkat. Karena hak
kepemilikan tanah Istana Asahan telah dilelang pada pihak swasta.
Arsitektur
Arsitektur
bangunan ini dibuat sama persis seperti arsitektur Istana Asahan yang asli
dengan bentuk bangunan berlantai dua dan bangunan istana terdiri dari tiga
ruang utama, yaitu: bangunan induk, sayap kanan dan sayap kiri. Bangunan induk
disebut juga Balairung, di mana singgasana kerajaan berada. Atap bangunannya
didominasi warna merah dan terdapat dua kubah di atasnya.
Arsitekturnya seperti bangunan aslinya |
Kondisi Saat Ini
Saat
ini pengelolaan bangunan istana ini tidak serius. Malah pada saat ini bangunan
replika ini terbengkalai dan tidak terawat. Padahal bangunan replika Istana
Asahan ini diharapkan dapat berguna untuk mengenang kebesaran budaya, serta
adat Melayu di masa lalu serta diharapkan dapat menjadi objek wisata lokal dan
mendongkrak pendapatan daerah Tanjung Balai.
Alamat
Istana ini terletak di
Jalan Bendang, Kelurahan Sei Raja, Kecamatan Tualang Raso, Kota Tanjung Balai,
Sumatera Utara. Jika dari pusat kota, teman-teman dapat mengarah ke Masjid
Menara Lima yang ada di sebelah stasiun kereta api Tanjung Balalai, dari sana
teman-teman ambil Jalan Bendang menuju Air Joman dan ini berada di sebelah
kanan.Berada tepat di pinggir Jalan Bendang |
nah
BalasHapusKenapa ya mas?
HapusLetak bangunan istana aslinya dimana ya bg?
BalasHapusIstana aslinya udah nggak ada lagi bang.
HapusDulu ada di belakang Lapangan Pasir itu.
Iya Pak, yang asli kan udah dirubuhkan. Replika yang sekarang pu kondisinya memprihatinkan.
BalasHapusAstaghfirullah, sayang banget ya Pak, padahal itu bangunan yang cukup bersejarah.
BalasHapus