Happy New Years 2017 |
Selamat tahun baru 2017
sobat backpack sejarah. Happy New Years.
Yupz.... tadi malam
tahun 2016 secara resmi telah berakhir dan sekarang kita akan memulai tahun
2017. Semoga tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Amin...
Nah, sebelum aku mulai
bercerita tentang acara malam pergantian tahun yang aku ikuti tadi malam, aku
ingin minta maaf dulu ya sobat, soalnya beberapa hari ini aku tidak aktif di
blog tercintaku ini. Maklumlah, akhir tahun ini aku sibuk mencari dukungan dalam
event dTraveler of The Year 2016 di Detik Travel, semoga aja menang, amin... Selain
itu, kuota juga lagi kritis, akibatnya aku jarang deh main blog. Bahkan cerita
tentang edisi Menembus Batas Sumut-Aceh pun masih belum selesai. Sebagai seorang
travel blogger aku merasa gagal. Hiks..hiks...
Oke deh, kembali ke
topik. Sekarang aku ingin bercerita tentang acara malam pergantian tahun yang
ku ikuti tadi malam. Untuk acara pergantian tahun 2017 ini sih aku berencana
untuk belajar memotret kembang api. Inginnya sih motret kembang api dengan
latar yang keren, tapi sayangnya di Kota Medan tidak ada spot yang cocok, jadi
yang apa adanya aja deh.
Rencana ini hampir
gagal sih, soalnya di Kota Medan tuh turun hujan sejak pukul 10 pagi dan nggak
berhenti-henti. Aku sempat mikir, nih hujan lupa cara berhenti atau remnya lagi
blong, soalnya hujan kok gak siap-siap. Pada akhirnya hujannya berhenti juga, tapi
berhentinya itu bikin sakit. Soalnya nih hujan berhenti jam 5 sore, saat
orang-orang yang punya pasangan lagi siap-siap buat malam tahun baruan. Rasanya
nih hujan nggak menghargai perasaan kami banget, benar-benar dilecehin sama nih
hujan.
Gara-gara ini lah aku
jadi sempat nggak semangat mau keluar, apalagi mikirin ramainya suasana malam
tahun baruan. Tapi akhirnya keluar juga sih dari pada bosen di kost, kan nggak
mungkin tidur selama satu tahun dari 2016 dan bangunnya udah 2017. Awalnya aku keluar
mau beli makanan buat ngisi perut, tapi malah keterusan ke Lapangan Merdeka. Melihat
ramainya suasana, spontan aku malah markir kereta (baca:motor) dan lihat-lihat suasananya. Begitu ngelihat
yang datang rata-rata bereng pasangan membuat aku balik badan. Sayangnya ternyata
keretaku udah nggak bisa dikeluarin karena terhalang kendaran lain
yang banyaknya nauzubillah.
Jalanannya padat |
Lapangan Merdeka rame |
Ya... mau nggak mau aku
balik lagi deh ke dalam Lapangan Merdeka. Ternyata di Lapangan Merdeka malam
itu acara pergantian tahunnya diisi dengan dzikir tausyiah dan panggung hiburan.
Acaranya dimulai dengan kegiatan khatam Al-Quran oleh 30 qori dan qoriah yang
bergabung dalam Ikatan Persatuan Qory dan Qoriah Kota Medan. Acara dzikir
tausyiahnya pun menghadiran Al Ustadz Syeh Ali Jaber, seorang penceramah
kondang dari Jakarta.
Panggung hiburan |
Setelah pukul 22.00 wib
lebih, panggung hiburan mulai diramaikan dengan artis-artis lokal yang menampilkan
hiburan bernuansa Islami dan multi etnik. Acara ini ditutup dengan doa lintas
agama dengan harapan Kota Medan tetap aman dan kondusif.
Oh ya, seperti biasa,
Pemerintah Kota Medan tahun ini juga tidak mengadakan pesta kembang api. Namun
pengunjung Lapangan Merdeka tetap bisa melihat pesta kembang api yang buat oleh
masyarakat secara pribadi dan pihak Hotel Grand Aston, hotel yang berada tepat
di depan Lapangan Merdeka.
Ya sudah, karena kereta
juga nggak bisa keluar, sekalian aja aku motret kembang api. Sambil menunggu
jam 12 tepat, aku pun duduk-duduk di sudut Lapangan Merdeka bareng pengunjung
yang lain. Nggak lama, datang seorang cewek yang duduk di sebelah kiriku, ceweknya
lumayan cantik juga, wih... senengnya. Tapi kemudian cowoknya ikut duduk di sebelahnya,
terus mereka bermesraan.
Woy kampret, liat
situasi dong! Grrrr... bikin kesel aja.
Nggak lama datang lagi
pasangan yang duduk di sebelah kananku dan mereka juga bermesraan. Ya Tuhan...
hati hamba terluka, hiks... hiks...
Banyak yang bareng pasangan |
Daripada liat mereka
yang bermesraan dan dengan sengaja menjadikan aku obat nyamuk, aku kabur aja
deh ke arah ruko-ruko toko buku yang ada di sisi Lapangan Merdeka. Di sini juga
rame pengunjungnya, tapi nggak apa-apa deh, soalnya dari sini aku bisa motret
bunga api.
Akhirnya, tepat pukul
00.00 WIB masyarakat dan Hotel Grand Aston secara serentak menghidupkan kembang
api, seketika langit Kota Medan dihiasi warna-warni indah dari kembang api
tersebut. Bahkan saking indahnya, aku malah jadi nggak fokus ngambil foto
kembang apinya. Hahaha...
Kembang apinya cantik |
Bikin nggak fokus motret indah |
Tapi nggak apa-apa deh,
soalnya melihat keindahan kembang api tersebut membuat semangat di dalam diriku
bangkit dan berharap bisa lebih baik di tahun ini. selain itu, meski banyak
yang kontra dengan perayaan pergantian tahun, namun sisi positifnya saat warna-warni
kembang api menghiasi langit Kota Medan, semua pengunjung ikut bersorak gembira
tanpa memandang perbedaan, semua bersatu dalam suka cita. Sungguh indah. Ku
harap Indonesia juga akan seperti itu selamanya. Amin...
Happy New Years 2017 |
Akhir cerita, selamat tahun
baru kawan-kawan
Happy New Year 2017
Kembang apinya bagus. Nice capture! Kalau tahun baru yang bikin sebel adalah kemacetan dimana mana. Dih, ga bisa bergerak..Di mall pun sama
BalasHapusTerima kasih mbak :)
HapusIya mbak, macetnya emang parah kalo udah malam tahun baru.
Soalnya kan semua orang keluar.
Wah, dapat 'cobaan' dulu ya. Tapi sepertinya lulus, lalu diganjar 'cahaya'. :)
BalasHapusAhahaa... iya mas, cobaan perasaan.
HapusTapi nggak apa-apa deh, soalnya terhibur dengan cantiknya kembang api.
Selamat tahun baru ... semoga membawa banyak keberkahan yesss
BalasHapusSelamat tahun baru juga Mas Cumi :)
HapusAmin ya Allah...
semoga keberkahannya untuk kita semua :)
Asik sekali berkumpul bersama keluarga di tahun baru
BalasHapusSetuju, kumpul bareng keluarga emang paling asyik.
Hapus