Dan akhirnya dengan mengandalkan google map, kami nemuin satu tempat yaitu sebuah museum kereta api yang tidak begitu jauh dari Love River. Mas Zudi langsung saja semangat ngajakin kami buat ke museum itu aja. Btw Mas Zudi ini emang fans kereta api banget, IG nya aja isinya tentang kereta api doang.
Teman-teman pun segera memesan taksi, beruntungnya si sopir taksi bisa bahasa inggris, jadi aman deh, nggak kayak sebelumnya yang nyasar kemana-mana. Brmmm... Brmm... Taksi pun segera berangkat.
Suasana Kota Kaohsiung |
Kami kembali lagi menyusuri jalanan Kota Kaohsiung, kota ini bener-bener bagus sih, jalanannya lenggang namun tetap tertib. Kotanya pun bersih. Selain itu uniknya kebanyakan kereta (baca: sepeda motor) di sini berjenis matic. Lalu di beberapa objek wisata maupun di dekat stasiun selalu tersedia penyewaan sepeda. Penyewaan Sepeda ini ada yang manual dari toko penyewaan maupun otomatis dengan mesin mirip atm.
Jadi cara penyewaan secara otomatis ini, kita cukup mencari lokasi parkir sepeda yang dilengkapi ama mesin mirip atm, tempelin kartunya di mesin dan sepeda bisa digunakan. Untuk balikin sepedanya cukup cari lokasi parkir yang tersedia yang biasanya ada di sekitar objek wisata maupun stasiun.
Penyewaan sepeda otomatis |
Lokasi
Nggak begitu lama, kami akhirnya nyampe juga di Takao Railway Museum yang berada di Distrik Gushan, Kota Kaohsiung. Lokasi museumnya ini nggak jauh dari Stasiun MRT Sizihwan, di dekatnya juga ada halte bus, jadi mudah lah buat dikunjungi.
“Jadi berapa tiket masuknya mas?” tanyaku pada Mas Zudi yang bertanya ke dalam museum, sedangkan aku sih nungguin di luar sambil malu-malu dan berharap tiket masuknya murah.
“Gratis.” Jawab Mas Zudi.
“Hah... Gratis? Hayuk masuk.. masuk..” ucapku dengan semangat dan malu-maluin. Maklum, backpacker kere -_-.
Takao Railway Museum |
Jadi Museum Kereta Takao ini dulunya adalah stasiun kereta api pelabuhan Kaohsiung. Bahkan ini adalah stasiun kereta pertama di Kaohsiung yang dibangun pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1900. Pada tahun 2003, stasiun ini ditetapkan sebagai bangunan bersejarah dan pada tahun 2008 menjadi tahun terakhir stasiun ini beoperasi karena kereta api sebagai transportasi publik digantikan oleh MRT. Dan akhirnya pada tahun 2010 stasiun ini dibuka sebagai Museum Kereta Takao.
Koleksi Museum
Museum ini masih menggunakan bangunan asli dari Stasiun Takao yang memiliki gaya arsitektur Jepang Klasik dengan atap bergaya China.
Di bagian aulanya terdapat ruang informasi dengan berbagai foto-foto perkembangan kereta api di Taiwan zaman dahulu dan buku-buku yang membahas sejarah transportasi di Taiwan. Di sini terdapat juga beberapa miniatur lokomatif kereta api yang cantik serta satu cewek cakep yang merupakan petugas museum. Hehehehe...
Bagian aula museum |
Meja kepala stasiun |
Arsip museum |
Lokomotif tua |
Dasar jomblo.
Si ganteng yang unyu di depan museum |
....to be continued
Di Jogja ada kok penyewaan sepeda gitu, pakai aplikasi, tersedia di kantong2 wisata kayang malioboro, kotabaru, dll.
BalasHapusDan aku pernah mencobanya, malahan pas pertama lauching..he
HapusKeren juga ya.
HapusKalo di sini belum ada sih mas.
Takut ilang, bangku taman aja pada ilang kok.
Harusnya relnya juga dirawat ya biar rapih juga, jadi terlihat seperti beroprasi gitu :D
BalasHapusIya mas, ini sih kontras banget. Lokomotifnya bagus, relnya semak.
HapusItu ada batasan waktunya nggak mas, yang pas nyewa sepeda? Atau bebas terserah kita, asal pas balikin tepat di tempat yang ada alat-alatnya itu?
BalasHapusAda mas, namanya juga nyewa mas.
HapusPerjam ada biayanya juga.
Sepeda yang disewakan mirip-mirip sama yang di Jogja ahahahha
BalasHapusDi sini belum ada yg begituan mas.
HapusUntuk sewa sepeda, mungkin pernah di uji coba di malioboro
BalasHapusEntah bisa berjalan sesuai harapan atau tidaknya, kok kabarnya juga adem-adem saja.
Museumnya keren sekali ya
Kalo di sini belum ada mas.
Hapusboleh ga sih naik ke lokomotifnya untuk ambil foto? kan bagus ya kalau foto disitu
BalasHapusBoleh kok mas, malah fotonya lebih keren.
HapusKeren dah udah sampe Taiwan Aja, saya termasuk backpackers yg suka nyari lokasi wisata gratisan, lumayan Kan hemat ongkos tapi dapet wisatanya
BalasHapusAhaha... Iya mbak, lumayan uangnya bisa buat biaya yang lain, soalnya wisata yang gratis juga banyak.
Hapus