Brrmmm... Brmmm....
Begitulah kira-kira bunyi motor vario sewaan yang kami naiki membelah jalanan yang menghubungkan Yogyakarta dengan Kota Solo. Setelah sebelumnya aku dan adikku mengunjungi dan menikmati indahnya Taman Wisata Candi Prambanan, sekarang kami melanjutkan perjalanan untuk menjelajahi tempat-tempat wisata menarik lainnya yang ada di sekitar sini dan salah satunya adalah Keraton Ratu Boko.
|
Keraton Ratu Boko |
Alamat Keraton Ratu Boko
Keraton Ratu Boko ini berada di Desa Bokoharjo dan Desa Sambireja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Dari Taman Wisata Candi Prambanan, keraton ini cukup deket sih, kami tinggal menelurusi jalan menuju pusat kota Jogja, lalu di pertigaan Terminal Prambanan belok ke kiri, dari sini mah tinggal ikutin aja jalannya sampe ntar nemu plang penunjuk arah Keraton Ratu Boko.
|
Selamat datang di Keraton Ratu Boko |
Sejarah Keraton Ratu Boko
Berdasarkan prasasti Abhayagiri Wihara yang berangka tahun 792 Masehi yang ditemuin di sekitar Situs Ratu Boko, disebutkan seorang tokoh yang bernama Tejahpurnapane Penamkarana atau Rakai Penangkaran, dan suatu wihara yang berada di atas bukit. Dari hasil penelitian sih, tempat ini dibangun Rakai Panangkaran ketika ia mengundurkan diri sebagai raja karena ingin ketenangan rohani dan mendalami agama.
Tapi di generasi-generasi selanjutnya, sepertinya tempat ini berubah fungsi utama dan dijadikan sebagai Keraton yang dilengkapi benteng pertahanan ketika terjadi perebutan kekuasaan dan hal itu disebutkan dalam Prasasti Siwagrha.
Hmm... Bangunan sejarah aja bisa berubah fungsi, apalagi perasaan si dia. -_-
Arsitektur dan Bagian-Bagian Keraton
Posisi Keraton Ratu Boko ini berada di atas bukit. Jadi untuk mencapainya, kami harus menapaki jalan menanjak dari parkiran. Asyiknya di sepanjang jalan ini ada beberapa saung dan kursi, jadi bisa rehat sejenak.
|
Peta Taman Wisata Keraton Ratu Boko |
|
Jalan menuju ke gerbang keraton |
|
Saung buat santai |
Di salah satu sudut jalannya juga ada spot selfie yang dikasi hiasan bunga dan love gitu dengan latar Candi Prambanan di kejauhan. Beuuhh... cakep juga nih kalo berfoto di sini, so.. langsung aja deh aku berfoto di situ. Setelah selesai berfoto, baru deh sadar nih spot cocoknya buat foto bersama pasangan. Asem, kalo foto sendirian malah keliatan jomblonya. -_-
|
No coment deh. -_- |
Akhirnya setelah berjalan mendaki beberapa waktu, nyampe juga di bangunan gapura yang menjadi gerbang situs bersejarah Keraton Ratu Boko.
Gerbang Keraton Ratu Boko yang digunakan untuk masuk ke situs bersejarah ini terdiri dari dua gerbang, yaitu gerbang luar dan gerbang dalam dengan gerbang dalam ukurannya lebih besar dari gerbang luar.
|
Gerbang luar |
|
Gerbang dalam |
|
Gerbang Keraton Ratu Boko |
Di bagian depan gapura tersebut ada halaman luas berumput hijau yang merupakan alun-alun keraton. Di bagian belakangnya terdapat sisa bangunan yang tinggal lantainya doang. Sisa bangunan tersebut dinamain Paseban. Bangunan paseban ini ada dua buah yang saling berhadapan. Belum diketahui pasti fungsi utamanya sih, tapi berdasarkan penamaannya, Paseban merupakan ruang tunggu saat ingin menghadap raja.
|
Rumput hijau yang bikin adem |
|
Paseban |
Lalu di belakang nya lagi ada bangunan bernama Pendopo. Bangunan ini memiliki pagar batu dan tersisa lantainya doang. Diperkirakan fungsi bangunan ini merupakan ruang tamu.
Lebih ke belakang lagi terdapat bangunan keputren yang artinya tempat tinggal para putri. Di dekat Keputren ini juga tedapat kolam-kolam pemandian. Btw aku ke tempat ini sih mau ketemu putri-putri keraton, tapi ternyata kagak ada putri-putrinya. -_-
|
Pendopo |
|
Kolam pemandian di dekat Keputren |
Aku kemudian melanjutkan lagi penjelahan menuju ke lereng bukit kawasan keraton ini. Di sini terdapat dua buah goa yang dinamain Goa Lanang dan Goa Wadon. Diperkirakan goa ini merupakan tempat meditasi pada zaman dahulu.
|
Abaikan yang berfoto di goa |
Tempat terakhir yang kami datangi adalah Candi Pembakaran dan Sumur Suci. Dinamain Candi Pembakaran karena ditemukannya sisa abu di sumuran candi, sehingga dipercaya candi ini menjadi tempat pembakaran jenazah atau tempat penyimpanan abu jenazah raja, tapi dari hasil penelitian cuma ditemukan abu sisa pembakaran kayu dan tidak ditemukan sisa pembakaran tulang. Sedangkan sumur suci dipercaya airnya memiliki tuah dan air dari sumur suci ini dulunya digunakan untuk upacara keagamaan di Candi Pembakaran.
|
Candi Pembakaran dan Sumur Suci |
Setelah selesai menjelajahi satu demi satu sisa bangunan bersejarah di Keraton Ratu Boko ini, kami pun segera kembali ke parkiran untuk menuju destinasi menarik lainnya. Lets go...
|
Si ganteng yang unyu di Keraton Ratu Boko |