Bandara Halim Perdana Kusuma
Bandara Halim Perdana Kusuma |
Bandara Halim Perdana Kusuma adalah satu-satunya bandara di ibu kota Jakarta setelah Bandara Kemayoran ditutup. Bandara ini dibangun pada tahun 1924 dan bernama Lapangan Terbang Tjililitan. Pada tahun 1950 lapangan terbang ini diserahkan secara resmi pada Indonesia pangkalan udara militer dan tahun 1952 bandara ini diganti namanya menjadi Bandara Halim Perdana Kusuma untuk mengenang Almarhum Halim Perdana Kusuma yang gugur dalam tugasnya.
Selain sebagai pangkalan militer, Bandara Halim Perdana Kusuma juga melayani penerbangan sipil untuk domestik maupun internasional karena saat itu penerbangan Bandara Kemayoran terlalu padat. Ketika Bandara Soetta diresmikan, Bandara Halim mengurangi slot untuk penerbangan sipil dan fokus pada penerbangan militer sampe tahun 2013 kembali dibuka penerbangan sipil di sini karena Bandara Soetta yang penerbangannya terlalu padat.
Kembali ke kisahku, setelah konter cek in penerbanganku dibuka, aku pun segera cek in dan melalui serangkaian pemeriksaan keamanan. Aku kemudian duduk santai di ruang tunggu sambil nyarger hp dan ngelihatin pesawat-pesawat yang terparkir di depan ruang tunggu.
Pesawat parkir |
Hayuk masuk ke dalam pesawat |
Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan Citilink dengan tujuan Bandara Kuala Namu. Penerbangan ini akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih dua jam dan sepuluh menit. Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan ini adalah tanpa asap rokok, sebelum lepas landas kami persilahkan kepada Anda untuk menegakan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka di hadapan Anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela. Atas nama kapten dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk terbang bersama kami.
Wuusssshhhh....
Pesawat citilink yang kunaiki ini pun lepas landas dengan mulus. Berhubung hari yang mulai gelap, tak banyak pemandangan yang bisa kulihat dari balik jendela pesawat. Palingan cuma liatin kakak-kakak pramugari yang cakep-cakep dan manis. Dua jam kemudian setelah puas ngeliatin pramugari yang cakep itu, pesawat ini mendarat dengan aman di Bandara Kuala Namu.
“Selamat datang kembali di Sumatera Utara.” Ucapku dalam hati.
Segera aku menuju stasiun bandara dan rencananya aku emang mau naik kereta bandara aja ke Kota Medan. Tapi pas aku nyampe, ternyata keretanya baru aja berangkat 3 menit yang lalu dan kereta selanjutnya baru ada 1 jam kemudian. Asem banget, telat 3 menit doang dari jadwal mendarat.
Daripada nunggu lama, aku akhirnya memilih naik Bus Damri aja untuk menuju Kota Medan. Yupz.. di Jakarta gagal naik Damri dan akhirnya di Medan naik Damrinya.
Damri Kuala Namu – Medan
Bus Damri dari Bandara Kuala Namu ini berada di lantai satu area kedatangan. Busnya punya rute menuju Terminal Amplas, Plaza Medan Fair di Jalan Gatot Subroto dan dan Ring Road untuk tujuan Binjai dan Langkat. Busnya berukuran sedang dan lebih kecil daripada Bus Damri yang ada di Bandara Soetta. Untuk harga tiketnya mulai dari Rp. 25.000 sampe Rp. 35.000 dan berangkat setiap 30 menit sekali.
Petualangan di Jakarta selesai |
Gimana rasanya naik pesawat terbang kang, aku belum pernah naik pesawat jadinya kurang tahu.
BalasHapusMungkin enak kali ya, apalagi lihat pramugari nya yang bening-bening gitu.😁
Habis ini kira-kira mau kemana lagi ya kang Rudi? 🤔
Ke Cikande mas Agus. Ikut mangkal bareng sama ente..Mau nggak.😊😊🤣🤣🤣
HapusRasanya mirip-mirip naik roller coaster Mas, terutama saat mau take off dan landing, tapi seru kok Mas, cuma deg-degan aja. 😁
HapusKalo liat pramugari, enak dong Mas, bening-bening uy. 😂
Abis ini tetap di rumah dulu Mas, bahaya di luar. Tapi Kang Satria ngajakin mangkal tuh Mas, nggak ikut? 😂
Bandara Halim perdana kusuma. Selain citylink yang saya tahu Batik Air juga ada dibandara tersebut. Soalnya waktu saudara saya pulang ke Makasar naik Batik Air dari Bandara Halim.😊😊
BalasHapusWaah mas Rudi kemedan ingin Travelling lagi, Atau memang baru Travelling dari Jakarta dan lanjut ke Medan.😊😊
Bener banget Mas, selain citilink, ada Batik dan Susi Air juga di bandara ini.
HapusKalo aku, rumahnya di Medan Mas, asli orang Sumatera Utara.
aku belum pernah naik pesawat. rasanya bagaiman ayah... aku takuit
BalasHapustapi naik pesawat memang pengalaman yang mengasikkan sekaligus menegangkan...
Rasanya seru tapi bikin deg-degan Mas, apalagi kalo pengalaman pertama naik pesawat, mirip-mirip rasa jatuh cinta deg-degannya. 😂
HapusNyesek banget anjay telat 3 menit doang :V
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
Nyesek banget lah Mas, mana udah lari-lari dari pintu pesawat ke Stasiunya. Eh.. ketinggalan juga.
HapusWaaa, sampai hapal kata selamat datang dari Pramugarinya ya mas, saking seringnya naik pesawat yaa, hehe.
BalasHapusIya baru tahu juga dari beberapa waktu yang lalu bahwa Bandara Halim Perdanakusumah juga melayani penumpang biasa :)
Nggak sering kok Mbak, cuma akhir-akhir ini aja naik pesawat beberapa kali.
HapusIya mbak, Bandara Halim juga melayani penumpang biasa, tapi rutenya dikit sih.
Aku masih menyimpan misi mau dolan ke Medan, hanya di sana pas akhir pekan, lanjut pulang Jogja. Destinasi yang kuambil pun pengennya kota-kota saja. Malah kepikiran naik keretanya kalau dari kuala namu ke kota.
BalasHapusKabarin aja nanti Mas, kalo jadi ke Medan, insya Allah dibantuin deh di sini, kalo saya lagi di Medan.
HapusBelum pernah naik pesawat. Kalau naik DAMRI sering dulu waktu di Bandung. Cukup femes di kalangan anak kos sampai2 jargonnya hafal di luar kepala: sesama DAMRI dilarang saling mendahului, hehe ....
BalasHapusPaling sering naik jurusan cicaheum-cibeureum karena PKL-nya di kawasan Padalarang dan Cimahi.
Tiketnya murah meriah sih, cocok buat anak kos yang pengin muterin Bandung pas habis bulan belum dapat kiriman. ^,^
Kalo Damri emang udah terkenal murah banget mbak.
HapusTapi saya pertama kali nyobain Damri, saat dari Bandara Soetta ke Kota Tua sih. Seru dan murah.
Nah, ngga sesuai informasi seperti begitu tuh yang ngeselin ...
BalasHapusKesan yang tertanam di banyak irang jadi informasi menyesatkan.
Kalau memang ngga ada atau misal hanya tersedia di hari tertentu atau hal lainnya harus tercantum secara detil di web tersebut.
Salah informasi seperti itu juga masih sering kulihat di beberapa situs biro & travel, juga di blog yang menyebutkan lokasi candi Borobudur berada di Jogjakarta.
Itu kan suatu kesalahan informasi.
Bener banget tuh Mas, kalo misalnya waktunya mepet, kan bisa berantakan tuh waktunya.
HapusSemoga deh ke depannya nggak ada lagi info-info sesat gitu. Aamiin..
Klasik banget memang Bandara Halim. Lobi tempat check-in counternya kayak bandara-bandara zaman dulu. Atapnya rendah tapi ruangannya lebar banget.
BalasHapusHahaha... Kayaknya memang Mas ditakdirkan untuk naik bus, ya. Jadi bisa hemat. :) Baca-baca cerita blogger yang pernah ke Medan, katanya ongkos Damri jauh lebih murah ketimbang kereta bandara.
Bandara Halim ini emang klasik banget sih Mas, mungkin karena fokus pembangunan juga di Bandara Soetta sih.
HapusAhaha... Emang takdirnya baik bus Mas. Kalo naik KA 100 ribu Mas, kalo bus cuma 25 ribu, beda jauh emang harganya.
Tapi waktu sampenya juga beda, nyamannya juga.