Ajakku pada mereka yang masih asyik berfoto-foto di Taman Bunga Sapo Juma. Meski udah berfoto di semua sudut taman bunga tersebut, mereka belum juga berhenti. -_-
Brrmm.... Brmmmm....
Bang Fajar kembali mengendalikan mobil yang kami naiki. Tujuan kami selanjutnya adalah Paropo, sebuah desa kecil yang berada di tepian Danau Toba dan katanya punya pemandangan yang cukup indah. Untuk menuju desa ini, kami harus melewati jalur yang menurun curam dan berkelok-kelok hingga tiba di Desa Tongging. Setelah itu barulah menyusuri jalanan aspal yang berada di tepian Danau Toba.
Paropo |
Lokasi Paropo
Paropo ini berada di Kecamatan Silalahisabungan dan udah masuk wilayah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Untuk menuju ke tempat ini bisa masuk dari kawasan wisata Air Terjun Sipiso-Piso dan melalui Desa Tongging. Dari sana hanya sekitar 30 menit aja dan udah sampe di Paropo ini.
Lanskap Paropo
Begitu tiba di Paropo, aku langsung suka ama pemandangan tempat ini. Soalnya pemandangannya indah banget. Bahkan katanya Paropo ini Ranu Kumbolonya Sumatera Utara. Tapi untuk melihat momen itu sebaiknya di pagi hari, di saat matahari terbit. Karena kami tiba di tempat ini saat sore, jadi kurang terasa Ranu Kumbolo ala-alanya.
Meski begitu pemandangan di tempat ini masih tetap juara. Di depan terhampar pemandangan Danau Toba yang begitu luas, airnya yang jernih membuat aku bisa melihat ikan-ikan yang berenang di sela-sela bebatuan. Gemes sih liat tuh ikan, tapi tetap aja nggak bisa kutangkap dengan tangan.
Danau Toba dari Paropo, luas cuy |
Bukit hijau yang menjulang tinggi |
Satu hal yang menambah keindahan Paropo ini adalah adanya satu pulau kecil yang letaknya nggak jauh dari tepian danau. Untuk mencapai pulau kecil ini ada 3 opsi, yang pertama berenang sampe gempor lalu tenggelam. 🤣 Lalu yang kedua melalui jembatan kecil serta yang ketiga menggunakan getek alias rakit yang udah diikat tali.
Berhubung lokasi kami menyewa pondok kecil ini menyediakan getek, jadi cara terbaik buat ke pulau itu ya naik getek dan kata si Ibu yang punya pondok, naiknya gratis bolak balik sebagai bonus menyewa pondoknya. Mantap!
Pemandangan di pulau kecil ini juga cukup cantik. Di sekitaran pulau ada banyak batu-batu besar yang bertebaran. Dari sini juga bisa melihat Danau Toba dengan lebih luas lagi. Yang asyiknya lagi, di sini anginnya bertiup sepoi-sepoi. Jadi nyaman banget buat duduk santai menikmati pemandangan.
Pulau kecil di Paropo |
Pemandangan dari pulaunya |
Jembatan penghubung menuju pulau |
“Bang, fotoin kami dong!” Pinta Dewi dan pacarnya yang lagi duduk di ayunan.
“Boleh.”
Cekrek... Cekrek...
Aku mengambil beberapa foto mereka. Setelah itu mereka pergi entah kemana. Aku kemudian duduk di kursi besi yang ada di depan ayunan tersebut, Sedangkan di atas rakit kulihat Bayu dan Putri berdua doang sedang menuju pulau.
Dewi dan pacarnya |
“Ahahaha... Nggak melamun kok.” Balasku.
Selly kemudian duduk di sebelahku dan ikutan menatap senja yang perlahan turun di Danau Toba mengubah langit yang tadinya biru menjadi jinga pucat.
Ah.. sebentar lagi malam tiba di sini.
Note: Perjalanan ini dilakukan sebelum Covid-19 mewabah, stay at home ya sahabat.
Selly, adiknya Bayu |
Senja yang menyapa Paropo |
Sang backpacker |
Kenapa fotonya Selly cuma nampak dari belakang doang ya? Boleh minta no WA nya ngga.😂
BalasHapusNginap di pondok daerah Paropo berapa semalam bang? Sepertinya lebih murah daripada hotel ya bang Rudi? 😊
Kenapa ya Mas? Kok bisa belakang doang? 🤣🤣
HapusBoleh-boleh, kalo orangnya ngijinin. 😁
Pondoknya nggak bisa buat nginap Mas, tapi penginapan di sana sekitar 100 sampe 200 ribu permalam Mas.
Cukup murah juga ya, cuma 100 ribu, itu sudah termasuk makan, cemilan, kopi, dan kue ya kang.😅
HapusAhahaha... Kalo segitu, saya juga mau Mas.
HapusBagus tempatnya pa lagi kalau bisa lihat matahari terbenam . Rasanya seneng banget , itu Selly cewek yang di foto kemarin kan ?
BalasHapusTapi kalo matahari terbitnya lebih indah lagi di sini Mbak.
HapusYupz... Selly itu cewek yang kemarin.
Tempatnya ramai banget itu ahahhhahahha.
BalasHapusBuat foto lansekap bagus di sana, bang,
Kalo datang di hari libur ya gitu Mas, rame banget.
HapusBagus kalo buat foto lanskap Mas, apalagi saat sunrise gitu. Cakep banget.
masha Allah.. indah banget itu mass pemandangan nya
BalasHapusIya Mas, kalo Danau Toba mah emang the best lah.
Hapusdari sisi manapun, danau toba tetap terlihat cantik..
BalasHapus-Traveler Paruh Waktu
Bener banget tuh Mas, dari sudut manapun, Danau Toba tetap indah buat dipandang.
HapusYaampun mas rud beruntung bgt dikau hidup di dekat danau yang ada di pecahan uang kertas rupiah, danau toba
BalasHapusOiya btw cakep bener ya kyk ranukumbolonya sumatra, eh brarti dirimu dah pernah ke ranukumbolo benerannya ya
Enak kali bisa wisata sambil nginap di pondokan, next berarti review pondokannya ya
Iya Mbak, bersyukur juga lha, karena jadi banyak objek wisata yang bisa didatangi di sekitar Danau Toba ini.
HapusKalo Ranu Kumbolo beneran belum mbak. Kata mereka sih mirip.
Pondokannya cuma buat duduk-duduk doang kok Mbak, nggak ada yang menarik.
Masih asri pemandangannya, beda dengan Bandung & Jakarta sudah sumpek penuh polusi. Rebahan sambil berjemur asyik di situ hehe..
BalasHapusWaduh, bandinginnya sama kota besar Mas, nggak sesuai atuh.
HapusTapi tempat ini emang asyik sih buat menikmati alam dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Danau tercantik ;). Mau diliat dari sisi manapun, Danau Toba selalu cakep. Ga prnh bosen kesana. Ngebayangin orang2 di sana beruntung ya tinggal tepi danau gini, bangun tidur lgs pemandangannya danau indah :D
BalasHapusSetuju Mbak, dari sudut mana pun, danau ini selalu cantik buat dilihat.
HapusAhahaha... Saya pernah nginap di Samosir dan depannya itu Danau Toba yang menghadap ke Timur, saat bangun bisa liat matahari terbit di Danau Toba, cakep banget loh Mbak. 🤣
waahh, aku suka banget sama air terjun. kalau di bogor sebutan air terjun itu "curug". Etapi ini bagus juga walaupun airnya kecil.
BalasHapusDi Bogor katanya juga banyak air terjun kan kak. Pengen deh sesekali liat air terjun di Bogor.
Hapus