Tugu Thomas Parr |
Hai sahabat backpacker, selamat datang di blognya backpacker yang ganteng dan unyu. Setelah sebelumnya aku mengunjungi Benteng Marlborough, aku kembali melanjutkan petualanganku di Bumi Rafflesia ini.
Baca juga: Fort Marlborough, Benteng Inggris di Kota Bengkulu
Tujuanku selanjutnya adalah Tugu Thomas Parr, View Tower dan Gedung Daerah Provinsi Bengkulu yang letaknya tak jauh dari Benteng Marlborough ini. Palingan jaraknya kurang dari 200 meter doang dari Benteng Marlborough.
Alamat Tugu Thomas Parr, View Tower dan Gedung Daerah
Tugu Thomas Parr, View Tower dan Gedung Daerah ini letaknya berada di Jalan Ahmad Yani, Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Ketiga tempat ini lokasinya berdekatan jadi aku bisa sekali kunjungi saja.
Tugu Thomas Parr
Tugu Thomas Parr dibangun pada tahun 1808 oleh pihak Inggris untuk memperingati insiden pembunuhan Residen Inggris yang memimpin Inggris di Tanah Bengkulu, Thomas Parr. Tugu ini memliki luas 70 meter persegi dan tinggi mencapai 13,5 meter. Bangunannya berbentuk oktagonal dengan sebuah kubah di atasnya.
Pintu masuk Tugu Thomas Parr |
Berbentuk oktagonal dengan tiang-tiang tinggi |
Meskipun dibangun Inggris untuk memperingati pembunuhan Thomas Parr, namun bagi rakyat Bengkulu tugu ini dijadikan sebagai simbol perlawanan dan sebuah pengingat bahwa dahulu mereka pernah dijajah oleh seorang yang kejam. Seseorang yang memerintahkan tanam paksa dan mengubah sistem peradilan masyarakat Bengkulu dengan semena-mena. Hingga akhirnya mereka memberontak dan terbunuhlah Thomas Parr.
Kapok lah, berani macam-macam sih
View Tower
Setelah merasa cukup dengan Tugu Thomas Parr, aku kembali melanjutkan perjalanan dengan menyusuri Jalan Ahmad Yani hingga menemukan Alun-Alun Bengkulu yang cukup ramai sore itu. Ada banyak pedagang kaki lima di pinggiran alun-alunnya. Dagangannya pun beragam, seperti makanan ringan kayak gorengan, bakso bakar hingga makanan berat, kayak mie bakso, soto, pempek dan yang sejenisnya. Selain itu juga ada yang menyediakan mainan anak-anak. Namun tujuanku bukan ini sih, melainkan sebuah menara yang berdiri di tengah Alun-Alun Kota Bengkulu. Menara tersebut dinamakan View Tower.
Pedagang di Alun-Alun Kota Bengkulu |
View Tower adalah sebuah menara mercusuar pemantau tsunami yang dibangun pada tahun 2012 oleh Gubernur Bengkulu saat itu, Agusrin M Najamudin. Menara ini memiliki tinggi hingga 43 meter dan direncanakan dibuka untuk umum sehingga masyarakat bisa menikmati keindahan Kota Bengkulu dari ketinggian.
Namun sayangnya baru aja mau masuk ke dalam alun-alun, langkahku harus terhenti karena terdapat plang peringatan untuk tidak masuk ke dalam karena sedang dalam perbaikan. Yupz... View Tower ini semenjak diresmikan ternyata tak pernah difungsikan dan dirawat, sehingga kondisinya terbengkalai dan memperihatikan. Oleh karena itu, sempat ada wacana untuk merobohkannya meski akhirnya tidak jadi dan sekarang dilakukan renovasi untuk memperbaiki menara tersebut dan alun-alun agar lebih indah lagi.
Kebiasaan, ngebangun doang tapi kagak dirawat. -_-"
Dilarang masuk cuy |
Gedung Daerah Provinsi Bengkulu
Karena gagal melihat view Tower, aku kemudian berjalan ke sisi sebelah alun-alun yang terdapat Gedung Agung Provinsi Bengkulu. Gedung ini dulunya merupakan rumah tinggal bagi Residen Inggris yang memerintah di Bengkulu. Yup, di sinilah Thomas Parr tinggal dan terbunuh serta di sini jugalah Thomas Stamford Raffles tinggal selama memerintah di Bengkulu. Saat ini, Gedung Daerah dijadikan sebagi rumah dinas Gubernur Bengkulu.
Gedung Daerah Provinsi Bengkulu |
Hal yang menarik dari Gedung Daerah ini selain arsitekturnya yang megah adalah banyaknya rusa yang berkeliaran di halaman gedung. Di sekitar pagarnya juga banyak yang berjualan wortel dan sayur, sehingga bagi siapa yang mau memberi makan rusa, dipersilahkan.
Btw, kalo wartelnya mau dimakan sendiri juga boleh kok. :D
Rusa di halaman Gedung Daerah |
Tak terasa senja telah menyapa Bumi Rafflesia. Karena esok hari aku masih ada ujian, jadi aku pun mengakhiri petualanganku di Kota Bengkulu untuk hari ini dan akan melanjutnya esok siang. Untuk saat ini aku pun kembali ke penginapan untuk beristirahat.
Sampai ketemu di hari selanjutnya,
to be continued...
Berarti view towernya itu sudah difungsikan sebelumnya mas? Asyik ya...semacam Monas nya bengkulu berarti ya
BalasHapusSemoga renovasinya cepet+bisa difungsikan lagi
Sebelumnya belum pernah difungsikan Mbak, cuma jadi sebatad tugu doang. -_-"
HapusAamiin... Semoga lah Mbak, biar bisa liat pemandangan Kota Bengkulu dari ketinggian.
aku pernah berada di bengkulu selama sebulan lebih, tapi malah belum ke sini. Hanya beberapa kali lewat. Saat itu sedang ada festival di alun-alun, sehingga sangat ramai dengan pengunjung.
BalasHapusPuas juga tuh sampe sebulanan gitu Mas.
HapusMungkin festival Tabut Mas, kalo nggak salah tiap muharam tuh festivalnya.
Sepertinya kok kurang terawat dengan baik ya? Entahah, apa hanya perasaanku saja melihat foto-foto ini.
BalasHapusBukan perasaan Mas doang kok, tapi nyatanya emang kurang terawat sih monumen dan view towernya. Jadi keliatan banget kusamnya.
HapusBengkulu dalam pandangan saya kota hijau gitu, ini kalau dilihat sepintas agak seperti di jateng ya suasananya
BalasHapusYang hijaunya ya di dalam hutannya Mbak, kalo di kotanya ya mirip-mirp kota lainnya sih Mbak.
HapusYah, kenapa view tower tidak difungsikan sih kang, kan keren banget bisa melihat kota Bengkulu dari ketinggian 43 meter.
BalasHapusKurang tau sih Mas, tapi andai difungsikan, pasti keren banget tuh. Bisa liat Bengkulu dari ketinggian.
HapusBetul kang, saya juga kadang suka lihat sesuatu dari ketinggian, misalnya menara. Disini ada menara masjid Banten yang bisa lihat laut dari sana.
HapusWah Banten ya Mas, yang di Banten Lama kah?
HapusBisa liat laut juga dong dari menara masjidnya tuh.
Dari segi arsitekturnya oktagonal, kok keren ya mas rudi, terasa presisi gitu tiap masuk bidikan kamera, dan tentunya jika meninjau moment yang ada di dalamnya adalah sebagai peringatan atas terbunuhnya pemberlaku sistim tanam paksa di Bengkulu ya :)
BalasHapusIya Mbak, andai motoinnya fokus, bisa lebih presisi tuh.
HapusTapi karena cuacanya panas, jadi kurang presisi.
Iya Mbak, meski dari segi pembangunannya buat memperingati kematian tirani kejam, tapi bagi rakyat Bengkulu menjadi simbol perlawanan.
entah selalu kagum dengan artikel di sini. mas chandra konsisten dan edukasi pembaca nya dgn ngasih konten tempat bersejarah.. salut
BalasHapusSoalnya emang suka ama sejarah sih Mas dan hobby ngunjungi tempat-tempat yang bersejarah gitu. apalagi dari sebuah bangunan tua bersejarah yang terlihat sederhana dan kadang tak terawat, ternyata punya kisah yang begitu hebat dan kadang memberi motivasi dan inspirasi.
Hapuspantai panjang ini eang terkenal banget kan ya.ternyata emang luas dan panjang ya. sekali lagi, ini juga noted kalau wisata ke bengkulu
BalasHapusKalo pantai panjang wajib dikunjungi sih Mbak kalo ke Bengkulu.
HapusSelain itu lokasi pantainya juga deket banget ama pusat kota. Jadi nggak susah buat ngunjunginya.
Sedikit tips, ngunjunginya lebih seru kalo sore, karena pemandangan sunsetnya cakep banget.
Assalamualaikum...mampir lagi Kang Rudi
BalasHapusLuar biasa artikel Kang Rudi. cukup membaca saja dan liat foto-fotonya, saya bisa membayangkan ikut traveling.
Wa'alaikum salam Pak Dr. Tubagus.
HapusTerima kasih banyak udah mampir dan kirim komentar.
Hayuk ikut traveling Pak dokter, masih banyak tempat menarik nih.