Air Terjun Tibet |
Note:
-
Perjalanan ini dilakukan sebelum musim hujan melanda
-
Jangan ke air terjun saat musim hujan, bahaya.
Brrrrmmm... brrmmmm...
Posisi matahari masih tinggi, pertanda sore masih lama
lagi baru tiba. Jadi kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk
menjelajahi air terjun yang ada di kabupaten Simalungun ini setelah sebelumnya
kami udah mengunjungi Air Terjun Jambuara, Air Terjun Tonduhan, Air Terjun
Katasa hingga jembatan ekstrim Hatonduhan.
Baca juga: Jembatan Hatonduhan, Jembatan Ekstrim di Simalungun
Tujuan kami selanjutnya adalah Air Terjun Tibet yang
masih berada di kabupaten Simalungun.
Brrmmm... brmmm...
Alamat Air Terjun Tibet
Air Terjun Tibet terletak di Nagori Buntu Turunan,
kecamatan Hatonduhan, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Dari Air Terjun Katasa kami harus kembali ke jalan
besar Mandoge yang menghubungkan Kisaran dengan Pematang Siantar. Pada
persimpangan Seribu Asih, kami berbelok ke kiri, sedangkan jika ke kanan mengarah
ke kota Pematang Siantar. Dari persimpangan tersebut, kami terus melaju sekitar
8 km hingga bertemu sebuah titi beton alias jembatan beton dan air terjunnya berada
tak jauh dari jembatan tersebut.
Arti Nama Air Terjun Tibet
Air terjun ini dinamakan Air Terjun Tibet. Namun Tibet
di sini bukan maksudnya Tibet yang ada di Nepal itu loh. Tibet yang dimaksud di
sini adalah singkatan dari Titi Beton, sebuah jembatan beton yang berada di
atas aliran air terjun ini. Jadi jika dipanjangin nama air terjun ini adalah
Air Terjun Titi Beton.
Pemandangan Air Terjun Tibet
Setelah memarkirkan sepeda motor, kami pun sedikit
trekking ke bawah, ke arah air terjunnya. Dari tempat parkir, lokasi air
terjunnya tak begitu jauh. Hanya sekitar 50 meter doang. Namun jalannya cukup
licin dan di penuhi semak belukar. Dari beberapa air terjun yang telah kami
kunjungi sebelumnya, sepertinya air terjun ini yang paling tak terawat di
kecamatan Hatonduhan ini.
Benar saja, sesampainya kami di bawah, pelataran air
terjunnya dipenuhi ilalang yang cukup tinggi. Hanya sedikit kawasan yang tak
tertutup rumput di pinggiran kolam air terjunnya dan dipenuhi bebatuan besar.
Air terjun Tibet ini sebenarnya cukup cantik meski air
terjunnya tak begitu tinggi. Namun airnya bersih dan jernih serta berwarna
hijau toska. Di depannya terbentuk kolam air terjun yang cukup dalam. Di sekitar
kolamnya juga ada dinding batu yang tak begitu tinggi dan di dinding batu
tersebut terdapat beberapa lobang yang terlihat seperti goa mini.
Di sisi kolam air terjun satunya malah ada dataran
berpasir putih yang terlihat seperti pantai. Hanya saja kalo mau ke dataran
berpasir ini kami harus menyeberangi kolam air terjunnya. Karena males basah
dan nggak tau kedalaman kolamnya, jadi kami urungkan niat untuk ke daratan
berpasir tersebut.
Tingginya hanya sekitar 5 meter |
Airnya bersih dan jernih |
Dinding di sisi kolam air terjun |
Dataran berpasir di sisi kolam air terjun |
Tiket Masuk ke Air Terjun Tibet
Dibandingin ama air terjun yang udah kami kunjungi
sebelumnya, tiket masuk ke air terjun ini yang paling mahal. Kami berempat diminta
membayar hingga Rp. 30.000 dan dimintai ketika kami mau pulang. Padahal saat
masuk nggak ada yang jaga, bahkan motor kami juga nggak ada yang jaga. Akhirnya
setelah sedikit nego kami membayar Rp. 20.000. Setelah membayar tiketnya, kami
pun beranjak pulang karena hari yang sudah menjelang sore.
Seru juga sih karena dalam satu hari kami bisa
ngunjungi beberapa air terjun, yaitu Air Terjun Jambuara, Air Terjun Tonduhan,
Air Terjun Katasa, Air Terjun Tibet dan Jembatan Ekstrim Hatonduhan. Mantap!!! 👍
Hmm... abis ini kemana lagi ya?
Aku di Air Terjun Tibet |
To be Continued...