Pantai Pasifik Porsea |
Hai sahabat backpacker...
Selamat datang di blognya backpacker yang ganteng dan
unyu. 😋
Duduk dulu sini, aku mau cerita nih. Sebelumnya aku dan
adikku udah menyaksikan keindahan Danau Toba dari atas Puncak Sigura-Gura. Tapi
rasanya nggak puas cuma liat Danau Toba dari ketinggian. Apalagi jarak dari
Puncak Sigura-Gura ke Danau Toba hanya sekitar 20 menit perjalanan doang. Jadi
aku putusin buat liat Danau Toba secara langsung dari dekat.
Baca juga: Danau Toba dari Puncak Sigura-Gura
Brrmmm.... brrmmmm... Sepeda motorku kembali kupacu
melewati jalanan Sigura-Gura yang berkelok-kelok dengan kontur turunan kali
ini. Di kanan dan kiri terhampar pemandangan dari hutan hujan tropis dan
jurang-jurang dalam. Sesekali juga terlihat aliran Sungai Asahan di dasar
jurang dengan airnya berwarna hijau toska. Cakep juga uy.
Porsea
Sekitar 20 menit kemudian kami mulai memasuki kawasan
pemukiman penduduk. Yupz, kami sudah memasuki wilayah Porsea. Porsea adalah
salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Toba Samosir. Kecamatan ini berada
di tepian Danau Toba dan Sungai Asahan serta ada di kaki Pegunungan Bukit
Barisan.
Jembatan Porsea
Setibanya di kota Porsea, aku kemudian menghentikan
sepeda motor di atas Jembatan Porsea. Jembatan Porsea adalah salah satu lokasi
bersejarah dari perang dunia II di Tanah Batak pada tahun 1942 antara pasukan
Jepang dengan pasukan Belanda.
Pertempuran tersebut terjadi tanggal 9-10 Maret 1942
untuk memperebutkan Jembatan Porsea yang strategis karena menghubungkan wilayah
Lembah Toba dengan wilayah di Utara, Selatan dan Sumatera Timur. Dalam pertempuran
tersebut, jembatan ini pun telah dipasangi dinamit. Namun karena pasukan Jepang
menyerang menggunakan perahu menyusuri sungai membuat pasukan Belanda kalah dan mayatnya terkubur di aliran Sungai Asahan.
Pemandangan dari atas jembatan ini juga cukup cantik.
Karena di bawah jembatannya mengalir Sungai Asahan dengan air berwarna hijau
toska. Sedangkan di kejauhan terlihat barisan pegunungan.
Jembatan Porsea |
Sungai Asahan dari Jembatan Porsea |
Pantai Pasifik Porsea
Setelah dari
Jembatan Porsea, aku kemudian mengarahkan sepeda motor ke Pantai Pasifik Porsea,
salah satu destinasi wisata di Porsea yang ada di tepi Danau Toba.
Alamat Pantai Pasifik Porsea
Pantai Pasifik Porsea beralamat di desa Patane I,
kecamatan Porsea, kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Cara ke Pantai Pasifik Porsea
Untuk menuju Pantai Pasifik Porsea dari kota Porsea
sangat mudah karena lokasinya tak jauh dari pusat kota. Jalan masuknya ada di
sisi kanan sebelum Jembatan Porsea, Dari sana lurus aja sekitar 5 menit
perjalanan, nanti akan ada plang penunjuk arah dan pantainya pun terlihat dari
plang tersebut.
Harga Tiket Pantai Pasifik Porsea
Harga tiket masuk ke Pantai Pasifik Porsea ini hanya
Rp. 2000 persepeda motor. Inget! persepeda motor loh, bukan perorang dan itu sudah termasuk biaya parkir serta menggunakan
semua fasilitas yang tersedia di Pantai Pasifik Porsea.
Fasilitas di Pantai Pasifik Porsea
Fasilitas yang ada di Pantai Pasifik Porsea adalah
lapangan parkir yang luas, sebuah rumah makan, beberapa bangku-bangku beton
dengan atap dan meja, gazebo dengan arsitektur khas Batak Toba, kamar mandi dan
ruang bilas hingga arena bermain anak seperti ayunan, jungkat-jungkit dan yang
lainnya.
gazebo berarsitektur Batak Toba |
Area bermain anak |
Pemandangan Danau Toba dari Pantai Pasifik Porsea
Meskipun namanya pantai, tapi Pantai Pasifik Porsea
ini tidak terletak di tepi laut melainkan ada di tepi Danau Toba. Di Sumatera
Utara memang ada kecenderungan menamakan pantai pada suatu tempat yang berpasir
dan ada di tepi danau atau sungai meski lokasinya ada di dataran tinggi.
Pantai Pasifik Porsea ini memang memiliki daratan
berpasir putih. Pasirnya bertekstur kasar seperti silica. Katanya sih pasir ini
diperkirakan terbentuk dari hasil ledakan Gunung Toba jutaan tahun yang silam.
Pemandangan Danau Toba dari pantai ini juga cakep
banget, karena airnya terlihat biru jernih dan luas banget. Kondisi angin yang
bertiup kencang juga membuat permukaan airnya bergelombang sehingga tampak
seperti lautan sungguhan. Anginnya membuat aku merasa seperti lagi ada di
pantai tepi laut sungguhan, padahal mah lagi di Danau Toba.
Sebenarnya di pantai ini membolehkan pengunjung untuk
berenang. Namun nggak boleh sampe ke tengah dan harus ekstra berhati-hati
karena di bagian tengahnya terdapat arus bawah yang kuat yang mengarah ke Sungai Asahan,
sehingga cukup berbahaya. Bahkan saat kami di sana, ada satu keluarga yang
sedang menabur bunga di tepi pantainya. Katanya sih beberapa tahun yang lalu
keluarga mereka ada yang meninggal di pantai ini. Serem uy...
Berpasir putih |
Danau Toba |
Hulu Sungai Asahan
Satu hal yang cukup menarik dari Pantai Pasifik Porsea
adalah pantai ini terhubung langsung dengan aliran Sungai Asahan. Hal ini
jugalah yang membuat di Pantai Pasifik Porsea punya arus bawah yang kuat.
Sungai Asahan sendiri adalah sungai terbesar dan terpanjang
di Sumatera Utara. Panjang sungainya mencapai 147 km. Sungai ini juga merupakan
spot rafting terbaik ketiga dunia dengan jeram besar grade 4 hingga 5+.
Dari Pantai Pasifik Porsea kami hanya perlu berjalan
menyusuri tepi pantainya selama 5 menit dan udah bisa melihat hulu Sungai Asahan
yang menyatu dengan Danau Toba. Wisata di Pantai Pasifik Porsea ini rasanya
mantap juga cuy.
Hulu Sungai Asahan |
Si ganteng dan unyu di tepi Danau Toba |
Biaya masuknya ekonomis banget.. eh, udah dapat view alam yang cakep. Tepi danau...tapi kayak tepi pantai...bersih lagi...
BalasHapusIya Mbak, kayaknya ini objek wisata paling murah di Danau Toba deh. 😆
HapusPadahal pemandangannya cakep juga, kayak lagi di pantai tepi laut.
wow jembatan porseanya keren juga
BalasHapuspasir putihnya juga menenangkan ya
kan jadi pengen honeymoon di porsea ya, hahah
Ahahaha... Jauh banget Mbak honeymoonya ke sini. 🤭
HapusWaktu SD dulu saya senang baca peta dan penasaran sama Porsea. Tapi, waktu akhirnya melintasi Porse tahun 2013 dulu, bus yang saya tumpangi lewat sana pagi-pagi, waktu saya masih tidur, jadi tak bisa lihat pemandangan di sana. Makasih sudah cerita dan posting foto tentang Porsea, Mas. Jadi penasaran sama cerita pertempuran memperebutkan jembatan itu. :)
BalasHapusKalo kotanya sendiri kayak kota-kota yang biasa aja Mas, ukurannya juga nggak luas, sedangkan danaunya ada di sisi belakang kota, jadi nggak begitu terlihat dari jalan utama.
HapusUnik ya, pantai Porsea bukan ada di tepi laut tapi tepi danau Toba. Tapi sayangnya punya arus bawah yang kuat, takutnya kalo ngga ati ati bisa terbawa arus dan tenggelam.
BalasHapusIya Mas, karena danaunya terhubung ama Sungai Asahan jadi punya aruh bawah yang kuat. Harus hati-hati banget lah kalo berenang di sini.
HapusEee kuperhatikan foto pemandanfan alamnya kok cantik sekali ya mas rudi, dominan blue yang menenangkan djiwa #tsaaaah
BalasHapusAsyik kali beboncengan ma adik pakai motor akhirnya bisa kunjungan ke banyak tempat, lumayan ya mas masa muda dimanfaatkan untuk eksplore banyak hal sekalian ngonten, kalau ga sekarang kapan lagi...hehehehe
Iya Mbak, Danau Toba kan emang terkenal ama keindahan alamnya, jadi dari sudut manapun tetap indah. 😊
HapusIya Mbak, selagi bisa dan ada kesempatan mending dimanfaatin buat explore tempat-tempat menarik di sekitar tempat tinggal sendiri.
Seketika ketika membaca tentang sejarah sungai Asahan yang ada di bawah jembatan Porsea, aku jadi merinding >.< membayangkan zaman dulu banyak mayat bertebaran di dasar sungai, aaak, seram!
BalasHapusTapi perasaan merindingnya tergantikan dengan melihat pemandangan Danau Toba dari dekat! Wah, di foto aja udah bagus banget sih, gimana aslinya ya. Ombaknya juga terlihat besar, pantas saja tidak boleh berenang terlalu jauh. Agak horror juga di saat sedang menikmati pemandangan, lalu di sebelah sedang ada orang yang menebar bunga hahahaa.
Iya Kak, pasti serem tuh mayatnya ngambang di aliran sungai. 😣
HapusAslinya jauh lebih cakep lagi lha Kak, cakep banget pemandangannya.
Tapi emang bahaya kalo berenang sampe ke tengah.
Wisata murah banget menurutku nih. Kita udah bisa menikmati keindahan pantai pasifik porsea di sini. Kayak sepi gitu ya mas. Ngeri juga kalau sendirian atau berdua, kudu rame2 kayaknya :)
BalasHapusEmang murah banget Mbak, bahkan menurutku salah satu wisata alam termurah nih.
HapusTempatnya rame kok Mbak, karena nggak jauh dari pemukiman, ini karena siang terik aja sih, jadi lumayan sepi.
Ya ampun.. Danau Toba ternyata luas banget yah.. Itu serius pasirnya putih kaya gitu?? Kaya dipantai tau, ada ombaknya segala lagi.. Ikannya pasti banyak.. Tapi katanya ikan disana nggak boleh ditangkap yah?? Bner nggak sih mas Rudi?
BalasHapusSerius dong Mas, nggak keliatan kayak di danau kan Mas, tapi di pantai. 🤣
HapusIkannya boleh ditangkap kok, malah ada banyak nelayan yang lagi nangkap ikan di sekitar pantainya.
Ouhh bolehh tapi dlu pernah yg ribut masalah ikan Mas gede... ditemuin terus dimasak terus banyak yg komen... hahah
HapusKemarin itu emang pas banget mancing dapat ikan gede trus ada musibah itu sih.
HapusTapi secara umum, penduduk di sekitar Danau Toba banyak yang jadi nelayan di Danau Toba kok Mas, malah tiap hari ada yang mancing, masang jaring, menjala, dan lain-lain.
Jika hanya menampilkan foto tanpa cerita, mungkin banyak orang mengira ini adalah foto di pantai, bukan di tepian danau.
BalasHapusAhahaha... Iya Mas, karena emang keliatan mirip pantai betulan, padahal ada di tepi danau.
HapusMantap ih menjelajah terus, saya baru tau ini danau toba nampak seperti laut ya, ada ombak juga, semoga bisa ke sana juga, sudah cita-cita, pingin tau
BalasHapusMenjelajahnya juga di sekitar tempat tinggal sendiri kok Mbak, nggak sampe jauh-jauh banget.
HapusDanau Toba emang luas banget Mbak, jadi kadang mirip lautan juga saking luasnya.
indahnya, bukan main, kapan yaa saya bisa main ke sini, jujur saya aslinya paling suka jalan-jalan, he-he, menikmati hidup
BalasHapusini mungkin pertama kali saya kesini, dan isinya bagus banget tentang perjalanan ke berbagai tempat, mirip dengan konten mas hima
salam kenal mas, saya kuanyu, blogger bangka
Semoga nanti bisa sampe ke sini ya Mas, kalo ke Sumut, kabarin aja. 👍
HapusBlognya emang fokus ke wisata Mas, jadi mirip ama konten Mas Hima. Tapi Mas Hima udah senior, saya mah masih junior unyu-unyu. 🤣
Salam kenal juga Mas dari Blogger Asahan. Terima kasih udah mampir. 😊
Saya suka sekali pemandangan alam dari atas jembatan
BalasHapusSungguh indah sekali ya
Kalo sore-sore banyak yang nongkrong di jembatan ini loh Mas, nikmati sunset.
HapusHampir salah baca, saya kira Korea lho xixixi
BalasHapusKeren nih dilihat dari Pantai Porseanya. Memang kalau mau memanjakan mata ya jalan-jalan pilihannya seperti ke pantai atau enggak naik gunung. Wes itu menenangkan banget rasanya hihi
Wah... Jauh banget Mbak sampe Korea. Perjalanan saya belum nyampe ke sana Mbak. 🤣
HapusBener banget tuh Mbak, kalo mau refreshing yang seger itu ya kalo nggak pantai ya gunung, nah ini pantainya ada di pegunungan. 😆
oalaaah aku pikir tadi beneran pantai yg diliat dari danau toba mas... ternyata masih bagian dari danau toba yaaa. menarik nih, apalagi ketemua dengan aliran sungai asahan. aku ga bakal berani berenang di sana, pas baca arus bawahnya kuat..
BalasHapusdanau tobanya sendiri kedalamannya lebih dari 400 meter, itu udah bikin aku ga usah coba2 berenang di sana :D.
Emang mirip pantai-pantai asli loh Mbak, padahal di pinggir danau.
HapusDanau Toba emang dalam sih, tapi ada bagian yang dangkal juga kok kayak di sekitaran Balige, jadi cukup aman kalo berenang di sana.
Kalo di sini cukup serem sih.
Wah moga suatu saat nanti saya bisa ngunjungin danau toba juga. Cuma beda 1 daerah nih kalau pas lagi pulang kampung ke padang, hehe... Ternyata dekat danau toba pun ada pantai porsea yang cantik ya...
BalasHapusDari Padang ke Danau Toba nggak begitu jauh kok Mbak, jadi ntar cobain aja ngetrip ke sini, dijamin nggak bakal nyesel kok.
HapusItu pemandangannya cantik banget ya Allahh...
BalasHapusKapan deh gw bisa ke sana.
Semoga bisa segera Mas, sekalian bawa anak dan istri.
HapusPorsea seindah ini rupanya nyesal deh gak main ke sana, dulu pernah naik mobil dari Dumai ke Danau Toba lewat Porsea, sayangnya gak sempat mampir :(
BalasHapusPorsea ini emang cuma kota pelintasan doang Mbak. Kebanyakan orang lebih milih Parapat atau Balige daripada Porsea. Padahal Porsea ini cukup indah juga.
HapusSaya beruntung pernah menjajakan kaki di tanah Samosir ini,main ke danau Toba. Kalau gak salah itu di Pangururan waktu itu. Luar biasa sih danau ini,keren.
BalasHapusBtw itu kedalaman sungai Asahan yang berwarna hijau toska itu berapa meter ya?
Pangururan emang indah banget sih. Ada banyak wisata menarik di sana.
HapusKalo sungai Asahan itu dalam juga Kak. Paling tidak 5 meter lebih, soalnya beberapa boat bisa melaluinya.
Lumayan juga ya dalamnya .. beautiful place
HapusIya Kak, Danau Toba kan termasuk danau yang dalam juga, jadi sungainya juga dalam.
Hapusaku baru tau ternyata ada sungai yang terhubung dengan danau toba, kirain nggak ada
BalasHapusaku nggak pernah berani nyebur ke laut kalau laut itu bukan diperuntukkan untuk diving atau snorkeling. apalagi kalau arus bawahnya kuat kayak gitu
Ada kok Mbak, malah sungai ini sungai terpanjang di Sumatera Utara.
Hapus