Museum Huta Bolon Simanindo |
Hai sahabat backpacker, setelah sebelumnya aku udah
ngunjungi objek wisata Batu Kursi Raja Siallagan di Huta Siallagan, Desa
Ambarita, Samosir, aku pun kembali melanjutkan petualanganku di Pulau Samosir
ini. Tujuanku selanjutnya adalah Museum Huta Bolon Simanindo yang terletak
tidak jauh dari Huta Siallagan.
Baca juga: Batu Kursi Raja Siallagan, Wisata Seram Pulau Samosir
Alamat Museum Huta Bolon Simanindo
Museum Huta Bolon Simanindo beralamat di Jalan
Pelabuhan Simanindo, Desa Simanindo, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir,
Sumatera Utara. Museum ini berjarak sekitar 16 km dari Huta Siallagan. Oh ya,
museum ini juga deket banget ama Pelabuhan Simanindo, jadi bisa sebagai salah
satu alternatif wisata kalo ke Pulau Samosir melalui Pelabuhan Simanindo.
Jalan ke Pelabuhan Simanindo |
Tiket Masuk Museum Huta Bolon Simanindo
Tiket masuk ke Museum Huta Bolon Simanindo adalah Rp.
10.000 perorang. Menurutku ini adalah tiket wisata termahal di Pulau Samosir.
Karena kebanyakan objek wisata di Pulau Samosir tiket masuknya kisaran Rp. 2000
sampe Rp. 5000 doang dan banyak juga yang seikhlasnya bahkan yang gratis. Jadi
tiket masuk ke museum ini tergolong mahal sih menurutku untuk ukuran Pulau
Samosir.
Tempat tiket dan informasi |
Jadwal Buka Museum Huta Bolon Simanindo
Museum ini buka setiap hari sejak pukul sembilan pagi
hingga pukul lima sore.
Koleksi Museum Huta Bolon Simanindo
Setelah membayar tiket masuknya, aku pun segera masuk
ke dalam museum ini untuk melihat-lihat koleksi yang ada di dalam museumnya.
Seperti museum Batak pada umumnya, museum Huta Bolon Simanindo juga punya
bentuk bangunan berupa rumah adat Batak Toba. Hanya saja dindingnya dibuat dari
bilah-bilah papan sehingga cahaya matahari bisa masuk lebih banyak ke bagian
dalam museumnya. Mungkin bangunannya lebih mirip sopo, tempat pengumpunan hasil
panen dan ulos milik Batak Toba.
Bangunan Museum Huta Bolon Simanindo |
Museum Huta Bolon Simanindo ini adalah rumah adat warisan
dari Raja Sidaruk dan sejak tahun 1969 udah dijadikan sebagai museum yang bebas
dikunjungi wisatawan.
Di bagian dalam museum terdapat berbagai macam barang koleksi dari peninggalan leluhur orang Batak seperti parlahaan, pustaka laklak, tunggal panaluan, solu bolon. Kemudian juga ada berbagai macam alat-alat rumah tangga hingga peralatan berburu, bertani dan alat-alat untuk upacara adat yang kebanyakan nggak kuketahui apa fungsinya. 😂
Bagian dalam museum |
Berbagai koleksi Museum Huta Bolon Simanindo |
Koleksi ulos Batak |
Tongkat Batak |
Tempayan dan nggak tau yang itu apaan |
Setelah puas melihat berbagai barang koleksi yang ada
di dalam Museum Huta Bolon Simanindo, aku pun keluar dari museum tersebut. Namun sebelum menuju tempat
parkir, mataku malah melihat sebuah gerbang batu yang menarik.
Aku lantas masuk ke dalam gerbang tersebut dan
ternyata di dalamnya terdapat perkampungan Batak dengan beberapa rumah adat. Sepertinya
rumah adat ini udah berusia cukup tua. Di depan rumah adatnya juga ada boneka
sigale-gale. Sayangnya saat itu rumah-rumah adatnya sedang direnovasi, jadi aku
cuma melihat sekilas aja.
Gerbang batu yang bikin penasaran |
Rumah adat di sebelah museum |
Setelah itu, akupun kembali ke parkiran karena hari
sudah beranjak siang dan aku masih ingin mengunjungi danau unik di Pulau
Samosir yang dinamain Danau Sidihoni, Danau Di Atas Danau. Brrmmm... brrmmm...
Backpacker ganteng dan unyu di Museum Huta Bolon Simanindo |
To be continued...