Bayt Al-Qur'an Al Akbar Palembang |
“Kak, jalan ke museum Al-Qur’an
Al Akbar yang mana ya?” ucapku tanpa sadar ketika masih terpana melihat dia
merapikan rambutnya yang tergerai karena hembusan angin dari Sungai Musi.
“Jalan ini aja Mas, terus aja
sampe lewat dari bawah jembatan. Ntar museumnya ada di sebelah kanan jalan.
Bisa naik angkot tujuan Bukit Siguntang” Jawabnya sambil berusaha menjelaskan
sedetail mungkin arah ke museum tersebut.
“Terima kasih ya.”
“Sama-sama Mas.” Jawabnya dengan
senyum yang manis.
Duh,
kayaknya ada yang nyetrum pas liat senyumnya. :D
Al-Quran
Al Bayat
Al-Quran Al Bayat atau lebih
dikenal juga dengan nama Museum Al-Quran Raksasa adalah sebuah wisata religi
yang ada di Kota Palembang. Museum ini menyimpan lembaran mushaf yang diukir di
kayu tembesi berukuran raksasa.
Alamat
Al-Quran Al Bayat
Museum Al-Quran Al Akbar
terletak di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah di Jalan Moh. Amin, Gandus, Kecamatan
Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Museum ini teletak tak jauh dari
aliran Sungai Musi.
Tiket
Masuk dan Jadwal Buka
Harga tiket masuk ke Museum
Al-Quran Al Akbar cukup murah kok, perorang dewasanya dikenakan biaya Rp.
20,000 dan anak-anak sebesar Rp. 15.000 perorangnya. Museum ini dibuka dari jam
09.00 wib sampe jam 17.00 wib.
Oh ya, bagi pengunjung yang
ingin masuk ke dalam harus berpakaian yang menutup aurat. Kalo kalian datang
dengan pakaian terbuka, tenang aja. Di pintu masuknya disediakan peminjaman
kain sarung, hijab dan pakaian yang tertutup kok.
Bayar tiket dulu cuy |
Koleksi
Museum
Setelah membayar tiket
masuknya, aku pun segera masuk ke dalam museum ini. Dari pintu masuknya aja udah
terdapat lembaran-lembaran mushaf Al-Quran berukuran raksasa. Semakin ke dalam,
semakin banyak lembaran-lembaran yang tersusun rapi. Hingga akhirnya aku sampe
di ruangan utama yang dinding-dindingnya terdiri dari lembaran Al-Quran yang
mencapai atap. Terdapat juga tangga menuju ke atas untuk melihat
lembaran-lembaran mushaf Al-Quran secara dekat.
Lembaran mushaf di bagian depan |
Lembaran mushaf Al-Quran raksasa |
diukir di atas lembaran kayu tembesi |
Lembaran Al-Quran ini dipahat
di atas kayu tembesi. Kayu ini dipilih karena tahan lama dan tidak mudah
dimakan rayap. Warna dasar kayu yang coklat dipadukan dengan huruf arab timbul
berwarna kuning dengan ukiran motif kembang di bagian tepi ornamen khas
Palembang membuat mushaf ini indah dipandang dan enak dibaca.
Di sini terdapat 30 Juz ayat
suci Al-Quran yang terdiri dari 630 halaman dengan tiap lembarnya berukuran
177cm x 140cm x 2,5 cm. Jika digabungkan, ketebalannya mencapai 9 meter
sehingga dinobatkan sebagai AL-Quran terbesar dan terberat di dunia oleh MURI.
Pembuatannya sendiri dimulai
sejak tahun 2002 dan selesai pada tahun 2009. Dananya berasal dari donatur dan
tidak kurang dari Rp. 2 miliar. Wow!!! Oh ya, selain museum, di sini juga ada
fasilitas lainnya seperti warung makanan, toko pakaian muslim hingga batik khas
Palembang.
Ada pakaian khas Palembang dan singasana penganti juga |
ada toko pernak-pernik juga |
Setelah puas mengagumi
keindahan Museum Al-Quran Al Akbar, aku pun kembali melanjutnya petualangan di
Bumi Sriwijaya dan tujuan selanjutnya adalah menikmati Mie Celor, mie khas
Palembang sebagai menu makan siang.
Siganteng yang unyu di Museum Al-Quran rakrasa |