Gedung Sate |
Hatchimmmm.....
Busyet
deh... nih blog banyak banget debunya.
Yaaaa.....
wajar sih, udah lebih dari setahun nih blog kagak pernah dijenguk apalagi
dibersihin. Kirain udah jadi sarang laba-laba. Hehehehe....
Padahal
niatnya masih pengen berbagi kisah nggak jelas dari perjalananku menyusuri
indahnya Indonesia. Tapi akunya masih aja kesulitan ngebagi waktu untuk nulis
di blog ini. Hadewh....
Btw,
gimana kabar kalian kawan-kawan, semoga sehat selalu ya dan tetap semangat buat
ngeblog ya.
Huuuuu....
tarik nafas dalam-dalam.
Yuk,
sekarang kita lanjutin kisah perjalananku di Paris Van Java.
Setelah
sebelumnya aku ngunjungi Museum Kantor Pos Indonesia yang keren abis. Abis itu
aku diarahin ama bapak penjaga Kantor Pos ini untuk masuk ke dalam kawasan
Gedung Sate melalui pintu tembusan dari Kantor Pos ini.
Sebenarnya
ini kebetulan aja sih, pas aku nanya jalan ke depan Gedung Sate buat foto-foto
di bagian depan gedungnya, si Bapak malah bilang kalo dari kantor pos ini ada
pintu terusan yang mengarah ke dalam kawasan Gedung Sate dan boleh foto-foto di
dalamnya. Mantul abis deh. Makasih banget loh Pak.
Dengan
penuh antusias aku pun segera masuk ke dalam kawasan Gedung Sate ini sambil
ngeluarin kamera HP, soalnya kamera lainnya dilarang ama bapak penjaganya. Di
dalam kawasan gedung ini, aku nemuin satu museum lagi, Museum Gedung Sate
namanya.
Menurut
bapak yang berjaga di depan museum Gedung Sate ini, museum ini berisi tentang
sejarah gedung sate beserta sejarah pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Soalnya
nih gedung kan juga kantor pemerintahan Provinsi Jawa Barat sih.
Sejarah Gedung Sate
Oh
ya, ngomongin sejarah, Gedung Sate ini dibangun pada 27 Juli 1920 pada jaman
kolonial Belanda dan masih berdiri kokoh sampe sekarang. Dulunya gedung ini
dipake sebagai pusat administrasi pemerintahan Hindia Belanda, dan setelah
kemerdekaan Indonesia gedung ini tetap dipake sebagai gedung pusat administrasi
daerah.
Arsitektur Gedung Sate |
Arsitektur Gedung Sate
Secara
arsitektur, Gedung Sate ini dibangun dengan menunjukkan kemegahan desain dalam
arsitekturnya. Gedung ini juga sangat kental dengan gaya arsitektur Prancis
yaitu Renaissance. Gaya ini diambil dalam penggunaan bentuk busur yang berulang
atau dikenal dengan fasad.
Nah
yang paling unik dan terkenal dari arsitektur Gedung Sate adalah pada puncak
atapnya yang terdapat ikon terkenal yaitu tusuk sate dengan 6 buah ornamen yang
melambangkan 6 juta gulden yang merupakan biaya pembangunan gedung ini. Karena inilah
maka gedung ini dinamain Gedung Sate.
Taman di dalam kawasan Gedung Sate |
Gedung Sate Kota Bandung |
Atap Gedung Sate |
Alamat Gedung Sate
Gedung
Sate beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 22, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan,
Kota Bandung, Jawa Barat. Gedung ini berada di Pusat Kota Bandung dan tidak
jauh dari Museum Kantor Pos, Museum Geologi dan Lapangan Gazibu. Jadi kalo
ngunjungi Gedung Sate bisa sekalian ngunjungi beberapa tempat wisata lainnya
yang berdekatan. Mantap uy.
Puas
foto-foto di depan Gedung Sate, aku kembali ngelanjuti petualangan ku di Kota
Bandung. To be continued .....
Siganteng yang imut di depan Gedung Sate |