Hamparan luas Danau Toba |
Note:
Perjalanan ini dilakukan sebelum musim
hujan melanda
Jangan
traveling ke wisata air selama musim hujan. Berbahaya!!!
Hai sahabat backpacker, gimana kabar kalian?
Kalo kabarku sih baik-baik aja. Tapi di sini sekarang
lagi musim musim hujan cuy. Meskipun kampungku kagak kerendam banjir, tapi
akses jalan keluar kampungnya pada tenggelam, baik yang ke arah kotamadya
maupun ke arah kota kabupaten. Jadinya ribet deh kalo mau kemana-mana.
Berhubung lagi kagak bisa kemana-mana, jadi kali ini
aku mau cerita tentang perjalananku beberapa waktu yang lalu. Perjalanan ini
kulakuin saat belum musim hujan. Jadi masih aman lah. Dan tujuan perjalananku
kali ini adalah Pulau Samosir yang ada di tengah Danau Toba.
Danau Toba
Danau Toba sendiri adalah sebuah danau tersebar
se-Indonesia bahkan se-Asia Tenggara. Danau ini memiliki panjang hingga 100
kilometer dan lebar hingga 30 kilometer dan kedalamannya mencapai 505 meter. Danau
ini berada di tengah pulau Sumatera bagian utara, tepatnya di kaldera Gunung
Supervulkan Toba.
Ngomongin Danau Toba mungkin udah banyak juga sih kubahas
di blog ini. Soalnya aku udah ngunjungi Danau Toba dari berbagai sisi yang
berbeda. Mulai dari Parapat, Tigaras, Tongging, Silalahi, Porsea, Sigura-Gura
hingga dari kota Balige. Semua tempat-tempat tersebut menampilkan keindahan
alam Danau Toba secara sempurna dengan pemandangan yang berbeda-beda.
Tapi dari sekian banyak kunjunganku ke Danau Toba,
selalu ada satu tempat yang selalu terlewat. Padahal tempat ini bisa dibilang
salah satu tempat yang wajib dikunjungi kalo ke Danau Toba yaitu Pulau Samosir.
Bukit hijau di sekeliling Danau Toba |
Kapal-kapal yang sedang berlabuh |
Pulau Samosir
Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik yang berada
di tengah-tengah Danau Toba. Pulau ini termasuk dalam 10 pulau besar yang ada
di tengah-tengah danau. Pulau Samosir juga punya banyak potensi pariwisata alam
yang sangat menarik. Selain itu, di pulau ini juga tinggal suku Batak Toba
dengan segala adat dan budayanya. Oleh karena itu, aku cukup tertarik untuk
mengunjungi pulau yang satu ini.
Brmmm... brrmmm....
Dengan menggunakan sepeda motor aku melalui rute
Kisaran-Perdagangan-Pematang Siantar-Parapat. Menjelang siang aku pun tiba di kota
Parapat. Rencananya aku mau naik kapal ferri aja di Pelabuhan Ajibata. Tapi karena
ribet buka peta di hp, akhirnya aku make GPS alias Gunakan Penduduk Setempat dan
malah diarahkan ke Pelabuhan Tigaraja.
Menyeberangi Danau Toba
Pelabuhan Tigaraja ini melayani kapal motor yang
membawa penumpang dari Parapat ke Tomok di Pulau Samosir. Di sini kapal
motornya bertingkat dua dan bisa membawa sepeda motor, jadi motornya dijejerin
di bagian samping kapal. Biaya penyeberangannya pun cukup terjangkau,
perorangnya cuma dikenakan biaya Rp. 8000 aja dan untuk motor dikenakan biaya
Rp. 10.000.
Kapal motor penyeberangan Parapat-Tomok |
Suasana di dalam kapal |
Kapal melaju di tengah Danau Toba |
Setelah beberapa penumpang menaiki kapal, kapal pun
mundur secara perlahan dan meninggalkan pelabuhan Tigaraja untuk mengarungi
Danau Toba. Dari lantai dua kapal ini pemandangannya indah juga, soalnya aku
bisa memandangi luasnya danau Toba dengan airnya yang berwarna kehijauan.
Di kanan dan kiri juga terlihat barisan perbukitan
hijau di sisi danau sedangkan di bagian depan tak terlihat ujung danau ini. Sejauh
mata memandang hanya terlihat hamparan danau yang begitu luas, rasanya seperti
di tengah lautan saja.
Kondisi angin di tengah danaunya juga cukup kencang,
sehingga kapalnya bergoyang-goyang terkena ombak. Rasanya jadi kayak mengarungi
lautan aja cuy. Lautan ala Danau Toba. Seru!!!
Sekitar 30 menit kemudian aku pun tiba di Pelabuhan
Sumber Sari yang ada di Tomok, Pulau Samosir. Hup... dan sekarang aku udah
resmi nginjakin kaki di Pulau Samosir. Selamat datang di Pulau Samosir, Negeri
Indah Kepingan Surga. Petualanganku di Pulau Samosir pun dimulai.
Kapal lain yang sedang melaju |
Pelabuhan Sumber Sari Tomok |
To be continued....