Hai sahabat backpacker...
Selamat datang di blog backpack sejarah, blognya orang imut dan tampan. Gimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya. Aamiin...
Pantai Tapak Paderi |
Setelah sebelumnya aku sholat dan beristirahat sejenak di Masjid Jamik Bengkulu yang punya hubungan erat dengan Ir. Soekarno, dan kemudian dilanjutkan dengan menikmati semangkok bakso di pelataran masjidnya, aku lantas melanjutkan penjelajahan di Bumi Rafflesia dan sekarang tujuanku adalah Pantai Tapak Paderi.
Baca juga :
Masjid Jamik Bengkulu, Masjid Bersejarah Yang Punya Hubungan Erat Dengan Soekarno
Lokasi Pantai Tapak Paderi
Pantai Tapak Paderi ini terletak di Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Kalo dari Masjid Jamik sekitar 2 kilometer jauhnya. Tapi karena cuaca siang itu cukup terik, jadi aku mutusin buat naik ojol aja ke pantai tersebut.
Brrrmmmm.... Brrmmm...
“Bang, bang, kayaknya pantainya udah lewat.” Ucapku pada si abang ojol saat melihat posisi yang ditunjukin di GPS.
“Oh iya, Pantai Tapak Paderi ya, bukan Pantai Zakat.” Jawab si abang ojol sambil memutar kembali motornya.
Busyet.... Jauh banget melengnya si abang ini. 😑
Setelah menyerahkan helm, aku kemudian menyusuri jalan setapak menuju tepian pantai dan taraaaa...
Tanda masuk ke Pantai Tapak Paderi |
View Pantai Tapak Paderi |
Selamat datang di Pantai Tapak Paderi
Pantai Tapak Paderi ini cukup cantik juga, pasirnya berwarna putih kecoklatan dengan tekstur halus dan lembut di kaki. Di tepian pantainya juga terdapat beberapa perahu yang sedang bersandar. Pantainya yang membentuk teluk juga membuat pemandangan di pantai ini cukup cantik karena di seberang sana jadi terlihat daratan dengan kontur perbukitan yang hijau. Perpaduan pasir putih kecoklatan, lautan biru dari Samudera Hindia dan perbukitan hijau cukup indah juga buat dipandangi.
Pantai Tapak Paderi juga merupakan pantai yang cukup bersejarah bagi Kota Bengkulu. Karena pantai ini menjadi pelabuhan laut pertama di Bengkulu dan dulunya juga dijadikan jalur perdagangan oleh Bangsa Inggris dan Belanda ketika mereka menjajah Tanah Bengkulu.
Sendal Jodoh
Di salah satu sudut Pantai Tapak Paderi ini terdapat dinding dari bambu yang ditempelin ratusan sendal bekas. Tempat ini dinamakan pondok sendal jodoh. Nama tersebut digunakan karena katanya sendal-sendal bekas ini biasanya tersisa separuh doang, padahal sendal itu harus sepasang. Nah, harapannya adalah agar pengunjung pantai ini juga bisa menemukan pasangannya, biar jodoh.
“Cuy, sendal aja punya pasangan, kau kok kagak?”
-_-
“Njir, dikalahin ama sendal dong.”
Ah, lanjutlah. Ide pembuatan Pondok Sendal Jodoh ini sebenarnya karena keprihatinan nelayan setempat atas banyaknya sampah botol plastik dan sendal bekas yang hanyut terbawa arus laut. Jadilah mereka membuat tempat ini untuk mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Udah gitu, siapa sih yang iseng amat ngebuangin sendal ke lautan. Emangnya ada yang mau make gitu? Putri duyung aja kagak bisa pake sendal kok, wong tubuhnya setengah ikan. Jadi, kawan-kawan, janganlah buang sampah sembarangan. Oke?
Selain ditempelkan pada dinding bambu, sendal-sendal bekas ini juga dikreasikan menjadi bentuk kupu-kupu hingga tulisan I love you. Awalnya aku pengen berfoto dengan latar kreasi itu sih. Tapi setelah ku pikir ulang, fix, hasilnya bakal keliatan kalo aku jomblo. Jadi kuurungkan aja niatku tersebut.
Pondok Sendal Jodoh |
Kreasi I Love You dari sendal bekas |
Bunker Jepang
Aku pun melanjutkan kembali perjalananku dan sekarang tujuanku adalah Benteng Marlborough yang letaknya cuma beberapa ratus meter doang dari pantai ini.
Tap.. tap.. tap.. aku melangkah santai, hingga akhirnya mataku terfokus pada satu bangunan dari beton berbentuk persegi dengan atap setengah lingkaram. Kondisinya yang tak terawat sempat membuatku berpikir kalo bangunan ini toilet umum. Sampe akhirnya aku melihat plang yang bertuliskan kalo bangunan ini adalah sebuah bunker Jepang. Sebuah bangunan yang termasuk dalam cagar budaya peninggalan dari masa penjajahan Jepang ketika tahun 1942-1945.
Aku kemudian singgah sejenak untuk melihat-lihat bangunan bersejarah ini. Sepertinya bunker ini dibangun Jepang untuk menjaga pelabuhan yang ada di sekitar Pantai Tapak Paderi dari serangan Pasukan Sekutu. Kondisi bunker ini kurang terawat sih, bagian dalamnya kosong dan kotor namun bangunannya terlihat masih cukup kokoh.
Bunker Jepang |
Bagian dalam bunker |
Sang backpacker di depan Bunker Jepang |