Museum Letjen Jamin Gintings |
Brmmm.....
brrmmm....
Aku
kembali memacu sepeda motorku setelah sebelumnya sempat singgah sebentar di Air
Terjun Lae Pendaroh yang berada tepat di pinggir jalan yang menghubungkan
Samosir dengan Sidikalang.
Baca juga: Air Terjun Lae Pendaroh, Air Terjun Unik di Kabupaten Dairi
Kuarahkan
sepeda motorku ke arah Kota Sidikalang, ibukota Kabupaten Dairi. Namun di satu
pertigaan, sebelum masuk ke dalam kota, aku membelok ke arah kanan, ke arah
Kabupaten Karo. Dari sana jalanannya didominasi jalanan lurus dan di kanan
kirinya ditumbuhi hutan pinus. Suasananya yang sepi membuatku bisa memacu
kecepatan motor dengan cukup kencang, brmmm... brmmmm...
Sekitar
satu jam kemudian aku pun tiba pertigaan Merek, Tanah Karo. Namun setibanya di
sana, hujan turun sangat deras. Dinginnya air hujan membuatku terpaksa berteduh
di teras sebuah ruko yang sedang tutup. Sesekali percikan air hujan yang
tertiup angin membuatku kembali merapatkan jaket yang kukenakan. Meski rasanya
sia-sia karena dinginnya tetap terasa merasuk ke dalam tulang.
Akhirnya
setelah satu jam berlalu, hujan tersebut pun reda, bahkan langitnya terlihat
kembali biru dan bersih. Aku kembali memacu sepeda motorku ke arah Kota
Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo.
Setibanya
di Desa Suka, aku lantas berbelok ke kiri, ke sebuah museum pahlawan nasional
yang bernama Museum Letjen Jamin Gintings.
Alamat Museum Letjen Jamin Gintings
Museum Letjen
Jamin Ginting beralamat di Desa Suka, Kecamatan tiga Panah, Kabupaten Karo.
Desa ini merupakan desa kelahiran dari Pahlawan Nasional Letjen Jamin Gintings.
Kalo dari Kota Kabanjahe, museum ini berjarak sekitar 8 km atau 20 menit
perjalanan.
Letjen Jamin Gintings
Emang
siapa sih Letjen Jamin Gintings ini?
Letjen
Jamin Gintings adalah salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Sumatera
Utara. Beliau lahir di Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo pada
tanggal 12 Januari 1921.
Selama
hidupnya, beliau udah menyandang berbagai jabatan seperti Komandan Resimen,
Komandan Pangkalan Tentara dan Teritorium, Panglima Tentara danTeritorium Bukit
Barisan di Sumatera Utara dan menjadi Asisten II Menteri Panglima Angkatan
Darat dan Inspektur Jenderal Angkatan Darat di Jakarta. Selain itu beliau juga
pernah menjadi anggota DPR dan menjadi Seketaris Bersama Golongan Karya.
Kemudian Beliau juga pernah menjadi Ketua Diskusi Luar Negeri Indonesia dan
Ketua Dewan Angkatan 45 serta menjadi Duta Luar Biasa Berkuasa Penuh Republik
Indonesia untuk Negara Kanada.
Selama
menjabat, beliau juga mendapat Bintang Kartika Eka Paksi Pratama dan Bintang
Mahaputera Utama. Atas jasa-jasanya beliau diangkat menjadi pahlawan nasional
pada tanggal 7 November 2014. Dan untuk mengenang jasa kepahlawanannya maka
dibangunlah museum yang bernama lengkap Museum Mahaputera Utama Letjen Jamin
Gintings di desa kelahirannya.
Foto Letjen Jamin Gintings |
Sejarah singkat Letjen Jamin Gintings |
Ijazah dan penghargaan |
Arsitektur Museum Letjen Jamin Gintings
Bangunan
museum ini cukup mencolok dan unik, bentuknya memanjang seperti kulit kacang
tanah dan didominasi warna silver. Konon desain bangunan museum ini
dianalogikan seperti perjuangan Letjen Jamin Gintings yang pantang menyerah
dalam melawan pendudukan Jepang dan Agresi Militer Belanda dan tak pula
melupakan tanah kelahirannya. Yap! Seperti kulit kacang yang tetap setia
melindungi isinya.
Di
bagian depan museumnya juga terdapat satu patung Letjen Jamin Ginting berukuran
besar. Di sekitarnya ad apula taman bunga berwarna-warni yang membuat
pemandangannya jadi makin indah. Di halaman museum juga ada beberapa kendaraan
taktis militer. Serta di bagian belakang museum ada pula both-both yang menjual
berbagai macam pernak-pernik hingga oleh-oleh khas Tanah Karo.
Patung Letjen Jamin Gintings |
Kendaraan militer |
Both oleh-oleh di sisi museum |
Isi Museum Letjen Jamin Gintings
Setelah
membayar tiket masuknya, aku pun segera menjejalahi bagian dalam museum ini.
Museumnya terdiri atas dua lantai. Pada lantai satu, terdapat beragam
benda-benda dari kebudayaan masyarakat Karo seperti peralatan hidup seperti
berbagai senjata dan peralatan bertani, alat-alat rumah tangga, alat musik
tradisional, alat tenun hingga pakaian adat Karo.
Alat musik tradisional Karo |
Alat tenun |
Beranjak ke lantai dua, di lantai ini berisi berbagai maacaam barang koleksi yang berhubungan dengan Letjen Jamin Ginting. Pada dindingnya terdapaat panel-panel yang berisi sejarah hidup Letjen Jamin Gintings dan perjuangannya semasa hidupnya. Lalu juga ada koleksi bintang jasa dan penghargaan serta foto-foto tua yang berhubungan dengan beliau. Selain itu juga ada koleksi seperti tas dinas, tongkat komando, pakaian dinas, hingga perpustakaan yang berisi buku-buku yang berhubungan dengan beliau. Kayaknya kalo ada yang mau nyusun skripsi tentang beliau, boleh juga berkunjung ke sini karena datanya cukup lengkap.
Tongkat komando peninggalan beliau |
Perpustakaan di dalam museum |
Foto-foto tentang beliau |
Puas
menjelajahi tiap sudut musuem ini, aku kemudian melanjutkan lagi perjalanan.
Brmmm... brmmmm...
Tiket Masuk: Rp. 5000
Backpacker yang ganteng dan unyu di depan museum |