Air Terjun Sikulikap |
Yo
sobat backpack sejarah, gimana kabar kalian hari ini, semoga tetap baik ya
seperti aku si tampan yang baik hati ini. hahaha... alay banget ya?
So...
langsung aja ya, kali ini aku mau cerita tentang petualanganku ke Air Terjun
Sikulikap. Sebenarnya setiap menuju Dataran Tinggi Karo aku pasti selalu
memperhatikan gapura yang bertuliskan “Selamat datang di objek wisata Air
Terjun Sikulikap” ini. Selalu malahan. Tapi aku belum pernah mencoba singgah ke
sana, karena kulihat selalu sepi di pintu gerbangnya itu.
Gapura air terjunnya |
Tapi
akhirnya jadi juga sih ke air terjun ini, itu pun karena hal yang nggak
disengaja. Lho? kok bisa? Jadi gini cuy, beberapa hari sebelumnya aku dapat
kabar kalo ada satu komunitas traveling yang membuat open trip ke Lau Mentar,
jadi aku pun mencari satu teman perjalanan yang bisa ku ajak dan dapatlah si
Ratika, adek kelasku dulu pas SMA.
Tapi
sialnya dan yang bikin keselnya, pas di hari H nih anak malah nggak ada kabar,
padahal udah ditungguin di depan gerbang kostnya. Sumpah, ngeselin banget nih
orang, bikin pengen nyate dia aja. Akhirnya setelah lebih dari setengah jam dia
baru muncul, iya, setengah jam dan rombongan udah berangkat. Kan kampret tuh.
Yaaaa
akhirnya dari pada nggak jadi kemana-mana, ku putusin aja jalan-jalan ke Tanah
Karo, nyari tempat yang adem buat dinginin hati ku yang panas membara.
Aceile.....
Pas
lewat di gapura air terjun ini ku putusin buat singgah aja, kayaknya asyik juga
tuh. Tapi si Ratika mah nggak berani. Serem katanya, sepi gitu. Emang iya sih,
sepi banget padahal hari libur. Akhirnya aku aja yang turun, Ratika nungguin
kereta di pondok dekat gapura.
Lokasi Air Terjun
Sikulikap
Air
Terjun Sikulikap ini berada di Jalan Jamin Ginting Km.54, Desa Doulu, Kecamatan
Berastagi, Kabupaten Karo. Tepatnya di bawah Panatapan,
sebuah tempat wisata kuliner jagung bakar dan tidak jauh dari gapura perbatasan
antara Kabupaten Karo dengan Kabupaten Deli Serdang.
Gapura perbatasan Kabupaten Karo dengan Kabupaten Deli Serdang |
Akses Lokasi
Dari
gapura selamat datang menuju air terjun ini butuh trekking sekitar 15 menit. Berhubung
si Ratika nggak berani, jadi aku trekking sendirian deh. Tapi serem juga sih,
meski jalur trekkingnya itu udah di beton, tapi di sekelilingnya masih hutan gitu.
Kan mana tau di tengah jalur trekking ketemu cewek cantik kan serem juga. Kok serem?
Ya serem lha kalo ceweknya bareng cowoknya, serem buat hatiku. Ahahahaha.... #baper.
Tapi
syukur deh nggak ketemu hal yang seram, cuma ketemu beberapa bangku beton di
sepanjang jalur trekking yang udah lumutan. Kayaknya udah jarang banget orang
main-main ke air terjun ini. Aku juga ketemu satu longsoran di deket air
terjunnya, jadi harus manjat-manjat dan megang akar deh buat lewat. Soalnya kalo
jatuh, bisa kelar nih hidup, jurang cuy di bawah. Tapi karena air terjunnya 10
meter lagi kan nanggung banget, so.. libas aja.
Landscape Air Terjun
Meski
pun air terjunnya sepi, tapi Air Terjun Sikulikap ini punya view yang cantik
dan eksotis lho. Air terjunnya memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan air
yang jernih dan segar. Di sekelilingnya terdapat tebing batu yang menjulang
tinggi yang berpadu dengan hijaunya hutan hujan tropis. Adem deh suasana dan
pemandangannya.
Air Terjun Sikulikap dan tebing batunya |
Airnya segar cuy |
Asyiknya
lagi, di depan air terjun ini ada satu pondok kecil yang bercorak khas Karo. Pondoknya
masih bagus banget. Dari pondok ini aku bisa bebas memandangi keindahan air
terjun ini meski sesekali bias hempasan air terjunnya terbang ke wajahku yang
tampan ini, hahahaha.....
pondok kecil bercorak Karo |