Yoo...
sahabat backpacker..
Selamat
pagi semua, ketemu lagi nih ama aku si backpacksejarah, si backpacker yang
ganteng dan unyu.
Pagi
ini aku masih terbangun di atas Laut China Selatan, tepatnya di atas Kapal
Pesiar Superstar Virgo, kapal pesiar super mewah yang kunikmati secara gratis.
Ini adalah hari ketiga aku berada di kapal super keren ini.
Ngesunrise Lagi di Kapal Pesiar
Pagi
ini aku kembali diajak mas Sofyan untuk melihat sunrise dari atas kapal,
soalnya dia iri ngeliat foto-foto sunrise yang kuambil kemarin saat kupamerin
ama dia. Jadinya dia pun ngajak aku pagi ini untuk kembali menyaksikan momen
bangunnya sang raja siang itu.
Setelah
bersiap-siap, aku pun bareng mas Sofyan naik ke sun deck yang ada di dek 13,
dek yang secara khusus disediain untuk menikmati cahaya matahari di atas kapal
ini. Sayangnya kondisi langit di pagi itu berawan, jadi sunrise yang
diidam-idamkan mas Sofyan nggak keliatan deh. Kasian mas Sofyan.
Sunrisenya kurang cakep |
Di
satu sisi aku ngerasa beruntung karena kemarin aku nggak nyia-nyiain waktu sehingga
bisa mengabadikan momen matahari terbit yang cukup indah dan menawan.
Alhamdulillah...
Berhubung
nggak dapat sunrise yang cakep, kami berdua putusin untuk sedikit bersantai di
atas kursi malas yang ada di dek 14, rasanya udah kayak orang kaya aja lho nyantai
di sini. :D
Nyantai sejenak |
Sarapan di Kapal Pesiar
Lama-lama
cahaya matahari udah semakin panas rasanya, kami berdua pun turun dan segera
menuju Resto Mediterranean Buffet yang ada di dek 12 karena udah saatnya
sarapan.
Mediterranean Buffet Restourant |
Seperti
biasa, di resto ini kita bebas mengambil menu apapun yang kita mau, sebebasnya
dan sepuasnya. Aku sendiri sih milih menu nasi goreng telur, mie goreng dan
kentang goreng. Lalu terakhir aku ngambil telur dadar yang dimasak saat itu
juga di depan kita, bahkan bahan isian telur dadarnya kita bisa milih juga.
Selain
menu yang aku pilih, masih banyak menu sarapan lainnya yang tersedia, termasuk
roti dan berbagai minuman hangat.
Mau sarapan roti? ada juga |
Rasa
makanannya gimana? Enak banget dong rasanya. Dimasakin langsung ama chef kapal
pesiar ya pasti enak. :D
Selamat Datang di Taiwan
Selesai
sarapan, aku pun segera bersiap-siap, karena sesuai jadwal, sebentar lagi kapal
ini akan merapat di Pelabuhan Kaohsiung, Taiwan yang menjadi salah satu rute
pelayarannya. Dan
pastinya, kami akan menjejahi Kota Kaohsiung ini, karena sebagai turis Indonesia
yang naik kapal pesiar, kami nggak dikenakan biaya visa. Artinya kami bebas
visa untuk masuk ke Negara Taiwan ini. Mantap banget....
Sekitar
jam 8 pagi, daratan Taiwan pun mulai terlihat, bahkan beberapa gedung tingginya
pun terlihat di balik kabut. Tak lama kemudian muncul kapal kecil yang memandu
kapal pesiar ini menuju pelabuhan. Dan akhirnya, kapal mewah ini pun merapat di
Pelabuhan Kaohsiung, Taiwan.
Yeee... Daratan Taiwan udah keliatan |
Kapal kecil yang memandu menuju pelabuhan |
Hup..
aku pun menginjakkan kaki di Tanah Taiwan, Asia Timur.
Selamat
Datang di Taiwan, Selamat Datang di Asia Timur. Horeee
Kalo
kemarin begitu turun kami disambut cewek-cewek cantik yang mayungin dan
ngalungi bunga, sekarang kami disambut mas-mas yang bawa kamera dan nawarin
untuk berfoto. Katanya nanti foto ini akan dicetak dan dipajang di pintu masuk
pelabuhan ini. Jadi kalo ada wisatawan yang datang menggunakan kapal pesiar,
bisa melihat wajah ganteng dan unyu ini. Chesss... foto deh sejenak. :D
Pelabuhan
Kaohsiung ini cukup gede juga, kondisinya pun bersih dan rapi. Di salah satu
dindingnya terdapat peta wisata Kota Kaohsiung. Berdasarkan peta tersebut, kami
pun menyusun rencana petualangan di kota ini.
Pelabuhan Kaohsiung |
Peta wisata Kota Kaohsiung |
Untuk
memudahkan perjalanan, kami memilih menggunakan transportasi taksi dan kami
katakan tujuan kami adalah Love River. Pak supir pun segera membawa
kami, namun lama-kelamanan rasanya kami dibawa ke arah perbukitan. Wih...
bahaya nih, apakah kami akan di .....
Dan
akhirnya taksi tersebut berhenti di Love Hill. Sebuah taman yang dilengkapi
kebun binatang. Yaela pak...pak.. kalo mau liat hewan mah, nggak usah jauh-jauh
ke Taiwan juga kami pak, di Indonesia juga banyak -_-.
Kami
pun berusaha menjelaskan tujuan kami tuh ke Love River bukan Love Hill. Tapi
mampus, si bapak ternyata nggak bisa bahasa inggris.
Pak
Supir: “#^*(^$##@&(%&(^”
Kami
: “^*%)^$#*()%#”
Di
tengah kebingungan seperti ini, pak supir kemudian menelpon operator taksinya
dan alhamdulillah si operator bisa berbahasa Inggris dan akhirnya si bapak tau
tujuan kami adalah Love River. Dan kami pun segera dibawa menuju tujuan
tersebut.
Brmmmm...
brmmm....
Meski
sempat nyasar, tapi aku salut sih ama kesigapan pak supir yang langsung
menghubungi operatornya hingga beliau bisa mengantar kami ke tujuan yang tepat.
Selain itu, selama di dalam taksi aku juga mengamati Kota Kaohsiung ini, di
sini ternyata mereka sangat taat lalu lintas. Padahal jalanannya sepi, tapi
setiap lampu merah, mereka berhenti. Yang asyiknya lagi, kotanya ini sangat
rapi dan bersih, semua terasa teratur meski pun terasa cukup lenggang. Mantap
banget lha pokoknya nih kota.
Kaohsiung, Kotanya rapi dan bersih |
Jalanan kotanya lenggang dan tertib |