![]() |
Candi Borobudur |
Let's go...
Brrmmm.. brmmm...
Sepeda motor sewaan yang kami sewa pun melaju melalui jalan raya yang menghubungkan Yogyakarta dengan Magelang. Beberapa kali kami melewati kota-kota kecil seperti Sleman, Salam, Muntilan dan sebelum memasuki Kota Mungkid, kami membelokkan sepeda motor ke Jalan Raya Borobudur. Brmm... Brmmm...
Tak begitu lama menyusuri Jalan Raya Borobudur yang dihiasi pemandangan pegunungan, kami pun tiba di parkiran Candi Borobudur. Ternyata Taman Wisata Candi Borobudur ini tidak menyediakan tempat parkir sepeda motor, sehingga motor harus diparkir di parkiran yang disediakan penduduk sekitar. Tapi syukur lah parkirannya aman.
Motor sewaan cuy.
Selesai dengan urusan parkir, kami pun segera masuk ke dalam kawasan Taman Wisata Candi Borobudur dan membeli tiket masuk yang seharga Rp. 40.000 perorang. Cukup mahal emang, tapi wajar sih, nih candi merupakan objek wisata kelas dunia cuy.
![]() |
Beli tiket |
![]() |
Gerbang masuknya |
Candi Borobudur terletak di Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kebanyakan sih orang-orang mikir kalo Candi Borobudur ini letaknya di Jogja karena dari Jogja emang deket dan lebih mudah dijangkau. Tapi Candi Borobudur ini letaknya di Magelang, Jawa Tengah.
Sejarah Candi Borobudur
Diperkirakan Candi Borobudur ini dibangun pada masa kejayaan Dinasti Syailendra pada tahun 780-840 Masehi. Candi ini sempat ditinggalkan setelah pusat pemerintahan dipindah ke Jawa Timur. Candi ini baru ditemukan kembali oleh Pasukan Inggris pada tahun 1814 di bawah pimpinan Sir Thomas Stanford Raffles dan area candi berhasil dibersihkan seluruhnya pada tahun 1835.
Setelah berjalan dari pintu masuk, akhirnya aku bisa melihat langsung wujud dari Candi Borobudur ini. Sungguh, ini adalah salah satu momen yang sangat berharga bagiku. Karena sebagai orang yang menyukai sejarah, melihat salah satu peninggalan sejarah terbesar di Indonesia ini secara langsung membuat hatiku bergetar gembira.
![]() |
Candi Borobudur |
![]() |
Salah satu situs warisan dunia |
Dasar tubuh kurang olahraga
Setelah itu baru deh kami mendaki lagi tangga-tangganya agar sampe ke puncak Candi Borobudur. Lumayan lama juga baru nyampe, soalnya selain mengagumi arsitektur dan hiasan yang terdapat di tubuh candi ini dan gapuranya, kami juga beberapa kali berhenti karena orang-orang di depan kami lagi selfie.
Antri cuy.
![]() |
Naik tangga untuk ke puncaknya |
Di puncaknya sendiri terdapat satu stupa utama yang berukuran raksasa dan di sekelilingnya terdapat stupa-stupa berukuran kecil berjumlah 72 buah yang di dalamnya terdapat arca Budha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan sikap tangan memutar roda dharma.
![]() |
Arca Budha di Borobudur |
![]() |
Stupa-stupa di Puncak Candi Borobudur |
![]() |
Di sekelilingnya terdapat perbukitan |
![]() |
Foto keren maksimal |
Namun ada dua relief utama yang ingin kucari. Yang pertama adalah relief yang terukir di uang Rp. 10.000 emisi 1975. Relief tersebut menggambarkan perjalanan pulang Ratu Maya untuk melahirkan Sang Budha.
Cukup susah juga nyarinya. Setelah muter-muter beberapa kali dan beberapa tingkat, baru deh ketemu tuh relief.
Sedangkan relief satunya lagi adalah relief kapal tadisional yang dinamain Kapal Borobudur. Relief ini menggambarkan kapal kayu bercadik khas Nusantara yang menunjukkan kebudayaan bahari purbakala Indonesia.
![]() |
Relief dan uang Rp. 10.000 |
![]() |
Relief kapal tradisional |
Lets go
Brmm... Brmm...
![]() |
Backpacker yang unyu di Candi Borobudur |