Pukul 09.15 pagi dan aku baru bangun. Sebenarnya jam 7 tadi udah bangun sih saat abang staff penginapan membawakan sarapan. Tapi setelah itu aku tertidur lagi karena ngantuk pake banget gara-gara jam 3 pagi baru tiba di Kota Bengkulu. Luar biasa.
Rumah Kediaman Bung Karno Pada Waktu Diasingkan Di Bengkulu |
Setelah bersih-bersih dan menikmati sarapan yang berupa sepiring nasi goreng dan teh manis hangat yang udah dingin lagi, aku pun segera bersiap-siap untuk menjelajahi objek wisata yang ada di Kota Bengkulu ini.
Meski tujuan utamaku pergi ke Bengkulu untuk mengikuti ujian, tapi rasanya nggak afdol aja setelah melakukan perjalanan sejauh 1200-an kilometer dari rumah tapi nggak ngunjungi objek wisatanya. Oleh karena itu sekarang aku pun berangkat menuju tempat-tempat menarik yang ada di kota ini. Dan tempat pertama yang ku kunjungi adalah Rumah Pengasingan Bung Karno, Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu |
Rumah yang menjadi tempat pengasingan Bung Karno ketika dibuang Belanda ke Bengkulu ini beralamat di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Lokasinya nggak jauh dari penginapanku di Tropicana Guest House dan juga nggak jauh dari pusat kota Bengkulu maupun dari Tugu Simpang Lima Ratu Samban.
Harga Tiket
Tiket masuknya murah banget cuy, hanya Rp. 3000 doang perorangnya. Inilah enaknya ngunjungi bangunan peninggalan sejarah, dapat ilmu dengan harga yang sangat terjangkau.
Cuma Rp. 3000 aja cuy |
Bung Karno diasingkan di Bengkulu sejak tahun 1938 hingga tahun 1942 setelah sebelumnya beliau diasingkan di Ende, Flores karena pergerakan politiknya dalam melawan penjajahan Belanda. Di Bengkulu beliau ditempatkan di sebuah rumah milik seorang pedagang Tionghoa yang disewa oleh pihak Belanda.
Awalnya rumah ini berada di pinggiran kota Bengkulu, namun seiring perkembangan jaman dan perluasan kota, rumah ini sekarang berada di pusat kota Bengkulu.
Di awal pengasingannya di Bengkulu, Soekarno sempat ditakuti oleh masyarakat karena takut membawa pembaharuan yang tidak disukai masyarakat. Namun Bung Karno tak menyerah, selama di Bengkulu, beliau aktif mengajar di sekolah agama, lalu merenovasi Masjid Jami' Bengkulu, hingga membentuk grup pertunjukan musik dan drama Monte Carlo. Melalui pertunjukan tersebut Bung Karno memasukkan nilai-nilai nasionalisme. Pinter...
Btw, Bung Karno juga bertemu dan jatuh cinta pada Ibu Fatmawati selama masa pengasingannya di Bengkulu. Ibu Fatmawati ini kemudian menjadi ibu negara Republik Indonesia yang pertama dan yang menjahit Bendera Merah Putih yang dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Arsitektur Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
Setelah membeli tiket masuknya yang murah meriah, aku pun segera menjelajahi bagian-bagian dari rumah kediaman Bung Karno selama diasingkan di Bengkulu ini. Oh ya, ini rumah pengasingan Bung Karno ketiga yang kukunjungi setelah sebelumnya aku pernah mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno di Berastagi dan Parapat, Sumatera Utara.
Rumah pengasingan ini memadukan arsitektur Eropa dengan Tionghoa. Bentuk rumahnya terlihat seperti bangunan Tionghoa namun jendelanya khas Eropa. Rumah ini juga tidak begitu besar, di dalamnya terdapat beberapa ruangan dan beberapa barang koleksi peninggalan Bung Karno.
Arsitektur Eropa campur Tionghoa |
Bangunannya masih asli dan terawat |
Termasuk bangunan cagar budaya |
Ruang Kerja Bung Karno |
Sejarah perjuangan Bung Karno |
Kursi di salah satu ruangan |
Karya Bung Karno |
Sepeda onthel Bung Karno |
Ada si ganteng yang unyu di depan Rumah Pengasingan Bung Karno |