Lapangan Pasir |
Landscape
Lapangan
pasir adalah sebuah lapangan luas dengan tanah berpasir. Di tengah
lapangan ini berdiri tegak sebuah bangunan podium yang ber-relief ‘Cangkang Kerang
Raksasa’ yang merupakan simbol dan ikon kota Tanjungbalai sebagai
kota penghasil kerang. Di saat malam hari, lapangan ini akan terlihat mempesona
dengan hiasan lampu-lampu malam yang terang benderang menerangi di sekeliling
lapangan.
Sejarah
Lapangan ini dulunya
adalah sebuah tanah rendah berawa-rawa yang terbentang di depan Istana Asahan. Pada masa
Walikota Patuan Naga Nasution Sungai Silau dan Sungai Asahan yang mulai
mendangkal dikeruk menggunakan Anggaran Pusat. Kerukan Sungai Istana sampai
Sungai Bengkel dibuang melalui pipa besar dan panjang ke rawa rawa depan
komplek Istana Asahan menjadi "Lapangan Pasir". Kehadiran lapangan
ini pun banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai daerah rekreasi baru. Masyarakat
sering mengadakan semacam bazar dan pasar malam. Melihat besarnya animo
masyarakat, maka pemerintah Tanjung Balai pun bernegosiasi dengan pihak
Kesultanan Asahan untuk menggunakan Lapangan Pasir sebagai Lapangan Kota
Tanjung Balai dan lapangan ini diberi nama Lapangan Sultan Abdul Jalil.
Saya berfoto di Lapangan Pasir |
Alamat
Lapangan Pasir ini
berada di pusat Kota Tanjung Balai, tepatnya berada di Jalan Bahtiar Khusar,
Kecamatan Tanjung Balai Selatan, di sisi lapangan ini terdapat pula TanjungBalai Food Court, sebuah pusat jajanan malam Kota Tanjung Balai.